AS, Indonesia, dan Yayasan BOS Lepasliarkan Empat Orangutan

.or.id

Jakarta, MINA – Kedutaan Besar Amerika Serikat, Pemerintah , dan Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) mengumumkan pelepasan dua orangutan jantan dan dua orangutan betina di , Kalimantan Tengah.

Keempat orangutan tersebut menambah jumlah orangutan yang telah direhabilitasi di taman nasional itu menjadi 75 sejak pelepasliaran pertama pada Agustus 2016.

The International Union for Conservation of Nature menyatakan orangutan terancam punah. Di Indonesia, orangutan dilindungi oleh undang-undang, tetapi populasinya terus menurun karena perburuan, kebakaran hutan, dan hilangnya habitat. Kepunahan mereka akan mempengaruhi regenerasi hutan dan keseimbangan ekosistem.

Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) memberikan komitmen sebesar 87,8 juta dolar untuk jangka waktu 2015-2020 yang akan membantu Pemerintah Indonesia meningkatkan pengelolaan hampir dua juta hektar habitat orangutan dan melestarikan spesies yang dilindungi.

Pelaksana Tugas Direktur USAID Ryan Washburn, seperti dalam keterangan pers Kedutaan Besar AS di Jakarta yang diterima MINA, menyatakan bahwa, “Kami bangga bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dan Yayasan BOS untuk melepasliarkan lebih banyak orangutan ke habitat aslinya. Sejak awal tahun 1990an, USAID secara konsisten memberikan dukungan untuk pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian hutan, termasuk habitat orangutan.”

Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Ir. Adib Gunawan mengatakan, “Upaya pelepasliaran orangutan kembali ke habitat alaminya harus terus berjalan karena masih ada ratusan orangutan yang saat ini berada di pusat-pusat rehabilitasi. Kami bekerja sama dengan Yayasan BOS, Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, dan USAID untuk melepasliarkan orangutan dari Nyaru Menteng. Kami menyambut baik sepenuhnya upaya kerja sama ini.”

Kepala Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya Wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat Ir. Heru Raharjo, M.P. mengatakan, “Kami akan memastikan semua orangutan yang dilepasliarkan di taman nasional ini akan mendapat hidup alami yang layak, dan mereka bisa membentuk populasi liar baru dan terus berkembang. Semakin banyak orangutan hidup bebas di hutan, semakin dekat kita kepada tujuan melestarikan satwa liar yang dilindungi ini.”

CEO Yayasan BOS, Jamartin Sihite mengatakan, “Masih ada ratusan orangutan lain menanti di pusat rehabilitasi kami di Nyaru Menteng. Mari kita bersama-sama menjaga orangutan dan hutan yang masih tersisa, karena hutan yang lestari dan terlindungi, adalah faktor penting bagi kualitas hidup manusia. Di tahun yang baru, mari kita susun harapan baru.”

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Pemerintah Kabupaten Katingan, BKSDA Kalimantan Tengah, dan Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya mendukung upaya konservasi ini.

Masyarakat Kabupaten Katingan, donor perseorangan, organisasi-organisasi mitra seperti PT. Cometa International, serta Zoos Victoria dan Commonwealth of Australia yang telah memberikan dukungan melalui Department of Environmental and Energy dan organisasi konservasi di seluruh dunia turut memberikan kontribusi penting terhadap upaya konservasi hutan dan perlindungan orangutan. (R/R11/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: Syauqi S

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.