Jakarta, MINA – Merespon serbuan provokatif ekstrim Yahudi di Kompleks Masjid Al-Aqsa, Pemerintah Indonesia mendesak Israel untuk menghormati status quo Yerusalem.
“Hentikan segala tindakan yang semakin memperkeruh kondisi keamanan di Kawasan,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI seperti dikutip dari pernyataannya di Twitter @Kemlu_RI, Sabtu (29/7).
Indonesia juga mengecam keras aksi provokasi yang dipimpin oleh Menteri Israel itu. Kemlu menegaskan, aksi tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional dan status quo Yerusalem.
“Untuk kesekian kalinya, Israel melakukan aksi provokasi yang dapat memperburuk stabilitas dan situasi keamanan di Kawasan,” kata Kemlu.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Indonesia menekankan kembali pentingnya proses perdamaian Palestina-Israel berdasarkan solusi dua negara, sesuai parameter internasional.
Sebelumnya, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, dan sekelompok pemukim, Kamis (27/7), mengunjungi Masjid Al-Aqsa di tengah meningkatnya ketegangan antara tentara pendudukan dan Palestina di Tepi Barat.
Kunjungan tersebut adalah yang ketiga kalinya bagi Ben-Gvir ke situs tersebut, sejak menjadi menteri di pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Menteri Israel itu bergabung dengan ratusan orang Yahudi yang mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa untuk menandai hari raya Yahudi Tisha B’Av. Itu adalah hari berkabung dan pertobatan ketika orang Yahudi merenungkan penghancuran Kuil Pertama dan Kedua, peristiwa penting dalam sejarah Yahudi. (R/RE1/P1)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA)