Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Desak Pengakuan Palestina dalam Sidang Parlemen Dunia ke-150 di Tashkent

Zaenal Muttaqin Editor : Bahron Ans. - 22 detik yang lalu

22 detik yang lalu

0 Views

Anggota BKSAP DPR RI, Jazuli Juwaini, saat mengikuti rangkaian Sidang Parlemen Dunia (IPU) ke-150 di Tashkent, Uzbekistan (Foto: Parlementaria)

Jakarta, MINA – Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Jazuli Juwaini, menghadiri Sidang Parlemen Dunia (Inter-Parliamentary Union/IPU) ke-150 yang berlangsung di Tashkent, Uzbekistan, pada 5–9 April 2025.

Dalam forum tersebut, Indonesia secara aktif mendorong agar penghentian agresi Israel dan pengakuan kemerdekaan Palestina menjadi bagian dari rekomendasi resmi sidang.

“Parlemen Indonesia mengusulkan dan melakukan lobi agar solusi dua negara atau two-state solution, di mana Palestina menjadi negara yang merdeka dan berdaulat, diterima sebagai rekomendasi atau emergency item Sidang IPU ke-150,” ujar Jazuli seperti dikutip dari laman Parlementaria, Kamis (10/4).

Menurut Jazuli, perjuangan membela Palestina merupakan amanat konstitusi Indonesia.

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Menjaga Kefitrian dengan Nilai-Nilai Islam

Pembukaan UUD 1945 menegaskan, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan keadilan.

Indonesia tidak akan pernah bekerja sama dengan negara penjajah. Kita akan terus mendukung kemerdekaan Palestina hingga benar-benar terwujud,” tegas Anggota Komisi I DPR RI itu.

Dalam sesi Committee on Peace and International Security, Jazuli kembali menyerukan agar Parlemen Dunia bersikap tegas menghentikan kekejaman dan genosida di Gaza.

Ia mengetuk nurani para anggota parlemen dunia atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina.

Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Kamis Ini Diguyur Hujan Ringan

“Stop penjajahan. Stop genosida. Jangan biarkan rakyat Palestina terus meregang nyawa sementara kita hanya diam. Bagaimana mungkin kita menunda resolusi, sementara setiap hari bayi, anak-anak, perempuan, dan lansia dibantai di Gaza?” pungkas Jazuli dengan penuh keprihatinan. []

Mi’raj News Agency (MINA) 

Baca Juga: Fatwa Jihad dari Ulama Dunia, Direktur Womester: Ini Seruan Moral Melawan Genosida Palestina

Rekomendasi untuk Anda