Jakarta, 22 Syawwal 1437/27 Juli 2016 (MINA) – Pemerintah dan rakyat Indonesia diminta peduli dan memperjuangkan hak Muslim Kashmir untuk lepas dari penyiksaan India sejak puluhan tahun lamanya.
Hal itu diungkapkan Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Aqil Nadeem dalam peringatan “Kashmir Black Day” di Kedutaan Besar Pakistan di Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (27/7).
“Kami harap rakyat Indonesia akan memperjuangkan Kashmir seperti keperdulian Indonesia kepada rakyat Palestina, sampai turun ke jalan-jalan dan berdemonstrasi,” katanya di hadapan tamu yang hadir.
Muslim Kashmir telah mengalami kekerasan sepanjang hidup mereka. Sejak 70 tahun lalu, India berusaha mengakui tanah Kashmir yang subur dan menjadi sengketa puluhan tahun lamanya dengan Pakistan.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
“Yang kami tahu India telah melanggar HAM di Kashmir. Ada banyak yang melanggar tapi tidak ada suara. Sebanyak 50 orang tewas dalam satu bulan terakhir oleh mereka (pasukan India),” paparnya.
Nadeem sendiri mengimbau Indonesia dari pelbagai elemen mulai dari jajaran pemerintah dan rakyat Indonesia guna mendorong terselesaikannya permasalahan wilayah Kashmir.
“Kami harap Indonesia bisa dukung orang Kashmir. Kita terus coba mendorong lewat DPR untuk membantu kami di Kashmir. Saya juga menyarankan suara Indonesia harus keluar guna mendukung Kashmir. Seperti lewat demonstrasi di jalan-jalan seperti mereka melakukan demo untuk kemerdekaan Palestina,” ujarnya.
Menurut Nadeem, India berusaha mengecilkan penduduk Muslim yang mayoritas di Kashmir, sehingga setelah populasi Hindu berkembang dan menguat, maka India akan membawa Kashmir ke PBB untuk mengakuinya sebagai bagian dari India, sesuai dengan perjanjian tahun 1947 yang disepakati tiga pihak bersama Inggris dan Pakistan.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Saat Inggris angkat kaki dari India, ketiga pihak sepakat untuk membagi dua wilayah Kashmir. Bagian wilayah Muslim yang mencapai sekitar 80% dari populasi masuk menjadi bagian dari Pakistan, sedangkan area Hindu yang kecil menjadi wilayah India. Namun, Nadeem melanjutkan, India tidak melaksanakan apa yang telah disepakatinya. Malah, terus berusaha menaklukan Kashmir melalui penindasan.
“Dalam dua minggu terakhir ini, ada setidaknya 200 Muslim Kashmir yang melakukan operasi karena mereka ditembak pasukan India. Hal ini terjadi sejak puluhan tahun lamanya,” ungkapnya.(L/R04/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina