Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Disebut Alami Krisis Literasi Keagamaan

Rana Setiawan - Senin, 28 Januari 2019 - 21:31 WIB

Senin, 28 Januari 2019 - 21:31 WIB

12 Views

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. (Foto: Rendy/MINA)

Jakarta, MINA – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menilai literasi keagamaan di Indonesia sangat minim dibandingkan dengan bidang-bidang lain. Kondisi ini mengakibatkan minimnya sikap saling menghargai antarumat beragama.

Hal itu disampaikannya saat meluncurkan dua buku terbitan Penerbit Mizan berjudul “Meyakini Menghargai” dan “Merayakan Keberagaman” di Auditorium Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (28/1).

“Saya pikir generasi muda kita saat ini sangat kekurangan (literasi). Bukan hanya generasi muda tetapi semua dari kita masih sangat memerlukan pustaka bahan bacaan yang menjelaskan tentang hal ihwal agama,” katanya.

Menurut Lukman, saat ini generasi muda maupun generasi dewasa dan lanjut usia di Indonesia tengah membutuhkan banyak literasi keagamaan, khususnya agama yang bisa diperbandingkan atau disandingkan.

Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris

“Bagaimana rumah ibadah masing-masing agama, bagaimana tata cara beragamanya, bagaimana ajaran ajaran pokoknya dan apa yang harus dihormati, mana yang merupakan bagian dari larangan-larangan setiap agama sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing, dan hal-hal lain yang semuanya itu perlu bahan bacaan yang menjelaskan itu semua,” ujarnya.

Lukman mengaku bersyukur dengan munculnya dua buku baru dari Penerbit Mizan yang secara khusus membahas tentang keberagaman beragama baik yang ada di Indonesia maupun di dunia.

“Saya sangat bersyukur dengan hadirnya buku Meyakini Menghargai dan Merayakan Keberagaman dari Penerbit Mizan, bukan hanya bermanfaat untuk generasi muda kita, tapi juga sangat bermanfaat bagi orang dewasa yang membicarakan tentang keragaman agama,” katanya.

Di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag), Lukman menjelaskan bahwa pihaknya terus mengembangkan program moderasi beragama untuk memupuk rasa saling tenggang rasa dan saling menghormati antarumat beragama.

Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina

“Guru-guru agama, kita buatkan forum-forum agar mereka bisa mengetahui agama lain yang tidak dianutnya, yang tidak diyakininya,” imbuhnya.

Lukman berharap dengan adanya program tersebut bisa terbangun sikap toleransi, rasa kemauan, keinginan, kemampuan untuk menghargai, serta menghormati agama yang diyakini dan diimani oleh orang lain yang tidak sama dengannya.

“Dengan pengetahuan kita yang semakin luas yang semakin beragam muncul toleransi muncul kesadaran kemampuan dan kemauan kita untuk menghargai dan menghormati perbedaan yang ada dari pihak lain. Jadi supaya tentu agar kerukunan hidup antarumat beragama tetap bisa terjaga dengan baik,” tambahnya. (L/R06/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia