Jakarta, 20 Ramadhan 1438/15 Juni 2017 – Persepsi dan pengharapan yang semakin meningkat dari masyarakat internasional terhadap postur diplomasi kemanusiaan Indonesia membutuhkan komitmen Pemerintah Indonesia serta dukungan dan partisipasi bermakna dari seluruh komponen bangsa.
Hal tersebut disampaikan Plt. Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI , Salman Al Farisi, dalam dialog dan buka bersama dengan para penggiat kemanusiaan Indonesia di Jakarta, Selasa (14/6). Demikian keterangan pers Kemlu RI yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Mengangkat pengalaman kemitraan antara Pemri dengan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam menyelenggarakan misi kemanusiaan di Nepal dan Myanmar, Salman menegaskan bahwa kerjasama dan sinergi yang telah berjalan dengan baik antara Pemri dengan LSM Indonesia yang bergerak dalam bidang kemanusiaan menjadi aset strategis bagi penguatan postur diplomasi kemanusiaan global Indonesia.
Dialog dan buka bersama yang diselenggarakan oleh Direktorat HAM dan Kemanusiaan Kemlu tersebut selain sebagai bentuk apresiasi Pemerintah juga bertujuan untuk menjaring masukan dan pengalaman penggiat kemanusiaan Indonesia.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Hal ini guna mempersiapkan lebih matang rencana Pemri mengkonsolidasikan bantuan kemanusiaan Indonesia, terutama terkait krisis kemanusiaan yang melanda Nigeria, Somalia, Sudan Selatan dan Yaman.
Dalam dialog, selain menyampaikan perkembangan dan berbagai pengalaman dalam menjajaki dan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke empat negara tersebut, penggiat kemanusiaan yang hadir menyampaikan pengharapan agar Pemerintah Indonesia tidak hanya berperan dalam bidang kemanusiaan namun juga dam misi perdamaian terutama upaya penyelesaian konflik.
Selain itu, mereka menyampaikan pentingnya program bantuan yang berkelanjutan dan membuka peluang kerja sama dan investasi, terutama di sektor pertanian dan capacity building. Kemlu juga diharapkan dapat memfasilitasi terbentuknya suatu mekanisme penyelenggaraan misi kemanusiaan Indonesia ke luar negeri.
Diperlukan juga suatu desain kampanye bersama antara Pemri dan LSM kemanusiaan yang juga melibatkan media guna menguatkan sinergi dan arsitektur serta publikasi bantuan kemanusiaan Indonesia.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Dialog menyepakati perlunya suatu kesinambungan pembahasan modalitas penguatan postur diplomasi kemanusiaan Indonesia yang dibangun berdasarkan kemitraan dan sinergi antara Pemri dan LSM kemanusiaan.
Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari Aliansi Kemanusiaan Indonesia, Dompet Dhuafa, PKPU Human Initiative, Muhammadiyah Disaster Management Center, LPBI NU, Rumah Zakat, Lazis Wahdah, Korps respon cepat KAMMI, Yayasan Dana Sosial Al Falah, Forum Zakat, Pusat Advokasi HAM, Sinergi Foundation, Humanitarian Forum Indonesia, Korps Reaksi Cepat, dan Aksi Cepat Tanggap.
LSM yang diundang merupakan lembaga kemanusiaan Indonesia yang telah secara aktif melaksanakan berbagai misi kemanusiaan di luar negeri.(T/R04/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)