Indonesia Diundang Perancis untuk Persiapan Konferensi Palestina-Israel

Jakarta, 25 Sya’ban 1437/2 Juni 2016 (MINA) – Dinilai karena peran dan dukungannya terhadap , Indonesia diundang untuk terlibat dalam rapat persiapan Konferensi Palestina- pada awal Juni ini.

Berkenaan dengan itu, Menteri Luar Negeri Indonesia L.P Marsudi, Rabu malam (1/6) bertolak ke untuk memenuhi undangan itu.

“Ibu Menlu akan ke Paris atas undangan dari Pemerintah Prancis untuk pertemuan tingkat menteri terkait acara Konferensi Perdamaian Israel-Palestina,” kata Jubir Kemenlu Armanatha Nasir di Jakarta, Rabu (1/6).

Selain untuk mendamaikan Palestina dan Israel, acara kali ini bertujuan untuk memulai proses penggalangan dukungan masyarakat untuk bersatu pada two state solution.

“Tujuan selain upaya memulai proses, Prancis berupaya menggalang dan mendorong masyarakat internasional untuk bersatu pada arah two state solution,” tandas pria yang akrab disapa Tata itu.

Acara persiapan Peace Conference di Prancis akan dilakukan pada 3 Juni mendatang. Sementara itu, Tata mengumumkan, Peace Conference pada paruh kedua 2016 ini akan dilaksanakan kemungkinan pertengahan tahun.

“Namun belum ada tanggal pasti pelaksanaan, diperkirakan sekitar paruh kedua 2016, itu pun belum confirmed. Itu tergantung bagaimana kita membahas elemen-elemen di pertemuan ini,” ujar Tata.

Dalam acara ini, beberapa negara yang berperan aktif atas perdamaian kedua negara hadir, di antaranya Amerika Serikat, Rusia, China, Prancis, Inggris, Norwegia, Swedia, Swiss, Italia, Irlandia, Kanada, Polandia, Arab Saudi, Spanyol, Turki, Yordania, Maroko dan tentunya Indonesia.

Israel Berkelit

Sebelumnya pada pertengahan Mei, Menteri Luar Negeri Perancis, Jean-Marc Ayrault memastikan bahwa pihaknya akan tetap menggelar konferensi perdamaian yang akan membahas mengenai penyelesaikan konflik Israel dan Palestina. Kepastian ini disampaikan tidak lama setelah dirinya mendapat penolakan langsung dari pihak Israel mengenai keberadaan konferensi ini.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Ayrault, bahwa Israel tetap menentang usulan perdamaian Prancis. Di hadapan Aryault, Netanyahu menegaskan, negosiasi langsung adalah cara satu-satunya untuk menyelesaikan konflik Israel dan Palestina.

“Kami tidak akan menyerah, dan begitu pula dengan mitra-mitra kami,” kata Ayrault saat menggelar konfrensi pers di Yerusalem paska melakukan pertemuan dengan Netanyahu, seperti dilansir Xinhua pada Minggu (15/5).

Sementara itu, terkait dengan pernyataan Netanyahu yang mengatakan Israel hanya ingin negosiasi langsung dengan Palestina, dirinya menuturkan bahwa opsi tersebut sudah mati.

“Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dia hanya ingin negosiasi langsung dengan Palestina. Tapi, sayangnya opsi tersebut sudah terhenti saat ini,” sambungnya.

Setelah bertemu Netanyahu, Ayrault akan melakukan perjalanan ke Ramallah di Tepi Barat untuk membahas inisiatif dengan Presiden Palestina, . (L/R04/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.