Rabat, MINA – Indonesia mendorong Islamic Educational, Scientific and Curtural Organisation (ISESCO) agar lebih aktif mengambil peran dalam persoalan-persoalan terkini yang dihadapi oleh dunia muslim, seperti radikalisme, mutu pendidikan, ekonomi kerakyatan, dan dialog antar umat beragama atau budaya.
Demikian salah satu poin yang disampaikan delegasi Indonesia dari Kementerian Agama, Agus Sholeh pada acara pertemuan Excecutive Council ISESCO ke-38 di Rabat Maroko pada 3-4 Oktober 2017 lalu.
ISESCO merupakan organisasi negara-negara Islam yang beranggotakan 53 negara yang bekerja sama dalam bidang pendidikan, teknologi, dan budaya. Untuk mengevaluasi semua program kerja setiap tahunnya, ISESCO mengadakan pertemuan ‘Executive Council’ semua negara anggota yang tahun ini diadakan di Rabat, Maroko.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Agus Soleh, sebagaimana laman Kemenag yang dikutip MINA, merespon laporan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal ISESCO terkait dengan agenda Action Plan 2015-2017, delegasi RI menyampaikan sejumlah catatan yaitu :
Pertama, Indonesia menyampaikan apresiasi bahwa ISESCO telah memiliki Rencana Strategis 2015-2017 yang memetakan persoalan yang dihadapi negara-negara muslim dan usulan pemecahannya.
Kedua, mendukung langkah-langkah strategis yang dilakukan ISESCO dalam membangun komunikasi dengan berbagai pihak, baik kalangan pemerintahan maupun lembaga-lembaga swasta.
Ketiga, mengaparesiasi atas rencana ISESCO untuk memperkuat kerjsama negara-negara anggota dalam bidang Sains dan Teknologi.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Keempat, meminta kepada ISESCO agar memberikan perhatian lebih baik terhadap potensi negara-negara muslim yang berada di wilayah Asia, terutama Indonesia dan Malaysia.
“Kita berharap, dengan adanya revitalisasi peran ISESCO ini dapat lebih mendorong kerja sama antara negara-negara anggota yang pada akhirnya dapat meningkatkan kekuatan negara-negara muslim dalam pentas dunia dalam bidang pendidikan, sains, dan kebudayaan,” ujar Agus. (R/09/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama