Bali, MINA – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengajak semua negara anggota MIKTA untuk lebih bersinergi membangun kerja sama pada bidang maritim.
Bambang menuturkan, kerja sama maritim untuk pertumbuhan dan kemakmuran yang berkelanjutan merupakan bagian dari upaya menjaga perdamaian dunia, demikian Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA.
“Kerja sama tersebut haruslah membawa manfaat bagi setiap negara dan juga masyarakat setempat,” ungkap Bambang saat memimpin tema Maritime Cooperation for Sustainable Growth and Prosperity di Forum Parlemen MIKTA pada Ahad (16/9) di Bali.
Bambang menjelaskan sektor kelautan Indonesia berkontribusi 20 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyediakan peluang lapangan pekerjaan di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
“Visi Indonesia sebagai poros maritim dunia berupaya mewujudkan manfaat ekonomi yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Dia menegaskan bahwa pentingnya membangun sektor kelautan dan perikanan harus dilakukan tanpa mengesampingkan kelestarian ekosistem laut.
Ketua DPR RI ini juga menyampaikan keinginannya agar Indonesia mampu lebih banyak belajar dari negara anggota MIKTA yang terlebih dahulu mengembangkan blue economic atau sistem ekonomi yang berorientasi pada sumber daya laut.
“Oleh karena itu, kami mendorong peningkatan kerja sama maritim antar negara anggota MIKTA,” kata Bambang.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
Menurut Bambang, konektivitas antar negara bisa diwujudkan untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan industri, termasuk kerja sama industrialisasi kelautan dan perikanan.
Forum Parlemen MIKTA terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia. Forum ini berlangsung pada 15-16 September di Bali yang membahas sejumlah isu seperti keamanan, lingkungan, ekonomi, industri, perempuan dan lain sebagainya. (T/SR/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?