Belarus, 23 Rabi’ul Akhir 1436/13 Februari 2015 (MINA) – Pemerintah Indonesia menyambut baik hasil-hasil yang telah dicapai dalam pertemuan empat pihak antara Rusia, Ukraina, Jerman, dan Prancis di Minsk, Republik Belarus pada 12 Feruari 2015.
“Pertemuan telah menunjukan kepada dunia internasional atas kuatnya keinginan semua pihak dalam mengupayakan peredaan ketegangan di Ukraina,” kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pertemuan empat pihak di Minsk, Belarus, yang juga dihadiri Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Francois Hollande, dimulai Rabu (11/01) malam dan terus berlangsung sampai Kamis (12/01) pagi.
Setelah berunding semalaman selama 14 jam, Presiden Ukraina Poroshenko mengatakan “belum ada berita baik”.
Baca Juga: Demonstran Pro-Palestina di Kanada Bakar Patung Netanyahu
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia menetapkan persyaratan yang ia pandang tidak bisa diterima.
Dia menolak merinci hal tersebut tetapi menambahkan “selalu masih ada harapan” selama perundingan masih berlangsung.
Mereka memusatkan perhatian pada gencatan senjata, penarikan senjata berat, dan penciptaan wilayah demiliterisasi.
Sejak konflik berkecamuk di bagian timur Ukraina, ribuan orang tewas. Rusia dituduh mempersenjatai dan memperkuat pemberontak di bagian timur Ukraina. Moskow telah menyangkal tuduhan tersebut.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Indonesia mendukung upaya-upaya menurunkan ketegangan dan promosi penyelesaian sengketa secara damai (Pacific settlement of disputes), serta mengharapkan pertemuan lanjutan yang dapat segera menyelesaikan konflik dan membawa perdamaian di Ukraina, tambah Kemenlu.
Pemerintah juga menilai dengan tercapainya persetujuan tersebut, diharapkan menjadi awal bagi upaya penyelesaian damai secara komprehensif dan menyeluruh atas isu keamanan di Ukraina dan juga kawasan pada umumnya.
“Pemerintah Indonesia akan terus mendukung semua proses yang ditempuh berikutnya sebagai implementasi dari kesepakatan tersebut,” tegas Kemenlu dalam pernyataannya.(T/R04/R05)
Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)