Jakarta, 18 Jumadil Akhir 1436/7 April 2015 (MINA) – Direktorat Kerja Sama Teknik (Dit. KST) Kemlu bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Non-Aligned Movement Centre for South-Southand Technical Cooperation (NAM CSSTC) menggelar International Training Workshop on Tourism and Antiquities for Palestine (Lokakarya Pelatihan Internasional Pariwisata dan Kepurbakalaan bagi Palestina) di Jakarta dan Bandung pada Senin-Sabtu, 6-11 April 2015.
Bertempat di Ruang Nusantara, workshop tersebut dibuka secara resmi Senin (6/4) oleh Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Esti Andayani dan dihadiri Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Direktur Jenderal Kementerian Pariwisata, Direktur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, dan Kepala Museum Nasional.
Pada pelatihan kali ini, delapan peserta pelatihan dengan latar belakang pariwisata akan mendapatkan pelatihan di bidang kepariwisataan di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, demikian siaran pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sementara delapan orang dengan latar belakang konservasi dan museum akan mendapatkan pelatihan mengenai konservasi dan permuseuman di Museum Nasional Jakarta.
Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis
Dalam sambutannya, Duta Besar Palestina Fariz Mehdawi menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah menyelenggarakan pelatihan dan berbagi pengalaman Indonesia.
Mengingat Indonesia membangun negaranya dengan kemampuan warga negaranya sendiri, Dubes Mehdawi mengharapkan seluruh peserta pelatihan dari Palestina dapat menimba ilmu dan pengetahuan dari pelatihan workshop kali ini sehingga dapat diterapkan di Palestina.
Direktur Jenderal IDP Duta Besar Esti Andayani menyampaikan, pelaksanaan pelatihan workshop tersebut merupakan salah satu komitmen nyata Indonesia dalam mendukung pembangunan negara Palestina sebagaimana komitmen tersebut juga akan ditekankan dalam peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika.
Indonesia membuka peluang kerja sama untuk semua negara dalam memberikan bantuan pembangunan kapasitas (capacity building) kepada semua negara berkembang khususnya Palestina melalui Kerja Sama Triangular baik dalam bentuk dana ataupun keahlian.
Baca Juga: Tinjau Program Bantuan di Herat, MER-C Kirim Tim ke Afghanistan
Bantuan capacity building telah diberikan sejak berdiri pada tahun 2006. Sampai tahun 2014, Indonesia telah menyelenggarakan 128 progam dengan melibatkan 1.257 orang Palestina dengan berbagai latar belakang dalam bentuk pelatihan, workshop, pengiriman tenaga ahli terkait isu pembangunan, pemberdayaan perempuan, sumber daya energi dan mineral, good governance, pertanian, industri, infrastruktur, kesehatan, administrasi publik, pariwisata, dan kursus singkat pelatihan diplomatik.
Indonesia akan terus memberikan dukungan kepada Palestina baik dalam kerangka Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD) dalam lima sektor yaitu Infrastruktur, Informasi dan Teknologi Komunikasi, Pariwisata, Manufaktur, dan Pertanian. Total bantuan Indonesia di semua sektor tersebut tidak kurang dari USD 1 juta atau sekitar 12,3 miliar rupiah.
Acara pembukaan itu dilanjutkan dengan workshop yang menghadirkan narasumber Sapta Nirwandar (Mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) dan Prof. Kacung Maridjan (Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).
Pelatihan workshop tersebut akan ditutup pada 10 April 2015 di Bandung. Lokakarya kepurbakalaan ini merupakan pelatihan yang kedua dilakukan kepada tenaga ahli Palestina, yang pertama dilakukan kepada lima orang Palestina yang langsung belajar di Balai Konservasi Borobudur di Yogyakarta pada tahun 2011.(T/R05/R03)
Baca Juga: Masa Tenang Pilkada 2024 Dimulai Hari Ahad Ini
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Berawan Tebal Akhir Pekan Ini