Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Gelar Seminar Peningkatan Bantuan Penguatan Kapasitas Palestina

Rana Setiawan - Rabu, 6 Desember 2017 - 05:32 WIB

Rabu, 6 Desember 2017 - 05:32 WIB

132 Views

(Foto: Rana/MINA)

(Foto: Rana/MINA)

Jakarta, MINA – Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menggelar Seminar Internasional dan Pameran Foto Palestina tentang peningkatan bantuan penguatan palestina/">kapasitas Palestina, di Gedung Pancasila, Kemlu, Jakarta, Selasa (5/11).

Menlu Retno L.P. Marsudi dalam pembukaan seminar mendorong lebih banyak lagi lembaga di Indonesia, baik pemerintah maupun non-pemerintah, yang membantu upaya penguatan palestina/">kapasitas Palestina.

“Bantuan penguatan kapasitas sangat strategis bagi Palestina, sebagai bagian dari upaya mereka mempersiapkan diri menuju kemerdekaan” ujar Menlu Retno.

Menlu Retno juga menyampaikan rencana pemerintah untuk memberikan fasilitas pembebasan bea masuk bagi kurma dan minyak zaitun produksi Palestina, serta penyediaan ambulans dan bantuan lain di bidang kesehata

Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia

Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang Kamapradipta Isnomo sebagai ketua pelaksana menjelaskan, seminar bertemakan “Berdayakan Rakyatnya, Perkuat Negaranya: Konsistensi Dukungan Indonesia Untuk Palestina Melalui Bantuan Teknis” bertujuan untuk meningkatkan bantuan teknis RI kepada Palestina, pasca tercapainya rekonsiliasi antara berbagai faksi Palestina pada bulan Oktober lalu.

“Selain menjadi forum untuk melakukan pendataan secara menyeluruh mengenai berbagai bantuan yang telah diberikan Indonesia kepada Palestina,” kata Kama kepada MINA di sela seminar.

Pada seminar tersebut juga telah diumumkan sejumlah program bantuan baru dari Indonesia yang akan diberikan di masa mendatang, antara lain pembangunan fasilitas desalinasi air laut di Gaza dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta peningkatan kapasitas penegak hukum di bidang kejahatan siber dari Kepolisian RI.

Sejumlah narasumber relevan mengisi Seminar, yaitu dari Kemlu, Kementerian PUPR, Mabes Polri, Kedubes RI di Amman (Yordania), serta Kedubes Jepang dan Palestina di Jakarta.

Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah

Duta Besar RI untuk Yordania dan Palestina Andy Rachmianto mengharapkan seminar ini dapat bertukar pandangan tentang upaya meningkatkan hubungan ekonomi, perdagangan, pariwisata, dan investasi serta peluang-peluang kerja sama lebih lanjut antara Indonesia dengan Palestina.

Dia juga mendorong peningkatan kerjasama di bidang pariwisata. Sebagai contoh, kunjungan wisatawan religi dari Indonesia ke Palestina dan Yordania juga semakin meningkat. “Lebih dari 50 ribu peziarah Indonesia memanfaatkan paket Umrah ++ (plus-plus) yang juga melakukan kunjungan ke Palestina dan Yordania,” imbuhnya.

Para peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan, di antaranya dari kedubes negara-negara sahabat di Jakarta, lembaga pemerintah, lembaga keagamaan, masyarakat madani dan media. Turut hadir Imam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur, Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dan Ketua Aqsa Working Group (AWG) Agus Sudarmaji.

Indonesia secara rutin memberikan bantuan kemanusiaan dan bantuan teknis penguatan kapasitas bagi Palestina. Pada periode 2008-2016, nilai total bantuan yang diberikan Pemerintah Indonesia telah mencapai lebih dari USD 10 juta.

Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza

Pemerintah Indonesia juga telah melatih lebih dari 1.400 warga Palestina untuk periode 2008-2013, di sejumlah bidang penting seperti pertanian, industri, diplomasi, penegakan hukum, dan kepariwisataan.

Selain bantuan dari pemerintah, bantuan juga datang dari warga Indonesia, seperti yang kemudian diwujudkan menjadi Rumah Sakit Indonesia di atas sebuah bukit di luar Jabalya, kamp pengungsi terbesar di Gaza. Jaraknya hanya tiga kilometer dari perbatasan Israel.

Rumah sakit itu dinamakan Rumah Sakit Indonesia karena dibangun dengan menggunakan uang Rakyat Indonesia. Sumbangan yang terkumpul mencapai 120 miliar rupiah dan disalurkan melalui LSM yang menginisiasi pembangunan rumah sakit tersebut, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) bersama para relawan jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah se-Indonesia di bawah naungan Jama’ah Muslimin (Hizbullah). (L/R01/RS3)

 

Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina

Rekomendasi untuk Anda