Vientiane, 3 Rajab 1438/31 Maret 2017 (MINA) – Indonesia mengajak seluruh negara ASEAN dan negara mitra wicara ASEAN, termasuk Rusia, untuk selalu menjaga, memperkuat, mengefektifkan dan mengoptimalisasi arsitektur keamanan kawasan yang sudah ada, yang telah terbukti dan teruji memberikan manfaat bersama di bidang penciptaan stabilitas, perdamaian, keamanan dan perkembangan positif di kawasan.
“Ekonomi di kawasan ini berkembang cukup baik. Namun demikian, saat ini kita bersama juga menghadapi tantangan-tantangan baru di kawasan. Dalam kaitan ini, sentralitas dan kesatuan ASEAN adalah modal utama,” demikian disampaikan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN/ Ketua Delegasi RI, Jose Tavares, pada pertemuan ke-14 ASEAN-Russia Senior Officials’ Meeting (ARSOM) di Vientiane, Laos, pada 28-29 Maret 2017.
Sebagaimana keterangan pers Kemlu RI, Jumat (31/3), pertemuan ke-14 ARSOM diawali dengan menginventarisasi berbagai capaian kemitraan ASEAN-Rusia yang telah terjalin secara formal semenjak tahun 1996. Ketua Delegasi Rusia dalam pertemuan tersebut menyatakan dukungan Rusia terhadap kesatuan dan sentralitas ASEAN, penguatan integrasi dan konektivitas ASEAN, dan implementasi kerja sama ASEAN-Rusia di berbagai bidang.
“ASEAN adalah organisasi regional yang paling sukses, the most promising regional organisation. Dalam kaitan ini, Rusia siap untuk memperkuat kerja sama dengan ASEAN,” papar Ketua SOM Rusia, Dubes Igor Morgulov.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
Dalam kaitan dengan kerja sama ASEAN-Rusia, Indonesia menyampaikan harapannya agar kerja sama ini terus diperkuat dan ditingkatkan dengan mengoptimalisasi potensi kerja sama yang ada.
Sementara itu, pada agenda pembahasan kerja sama ASEAN-Rusia di bidang penanganan bencana alam, Indonesia menjelaskan berbagai perkembangan di kawasan termasuk “ASEAN Declaration on One ASEAN One Response”, ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response (AADMER), dan operasionalisasi ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre).
Lebih lanjut, Indonesia mengharapkan ASEAN Committee on Disaster Management (ACDM) dapat segera menyelesaikan pembahasan mengenai draft kerja sama ASEAN dan Rusia di bidang penanganan bencana alam. Hal ini juga sejalan dengan visi ASEAN untuk menciptakan “disaster-resilient nations and safer communities”.
Ke depannya, kerja sama ASEAN dan Rusia akan ditingkatkan dengan fokus pada beberapa bidang, antara lain ekonomi perdagangan dan investasi, energi, penanganan terorisme, kejahatan lintas batas dan cyber crimes, food and agriculture, pendidikan dan teknologi, kerja sama kebudayaan, pariwisata, kepemudaan, penanganan bencana alam, dan penanganan penyakit pandemic.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Kerja sama ASEAN-Rusia telah dimulai semenjak tahun 1991 dan Rusia secara resmi menjadi mitra wicara (dialogue partner) ASEAN pada tahun 1996. Pada tahun 2016, telah diselenggarakan KTT Peringatan 20 Tahun Kerja Sama Kemitraan ASEAN-Rusia di Sochi, Rusia pada 19-20 Mei 2016 yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, dan menghasilkan Sochi Declaration: Moving Towards a Strategic Partnership for Mutual Benefit.(T/R04/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)