Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Harus Benahi Kultural-Struktural Untuk Bangun Ekonomi Bangsa

Hasanatun Aliyah - Selasa, 4 Oktober 2016 - 21:40 WIB

Selasa, 4 Oktober 2016 - 21:40 WIB

247 Views

(foto: Alya/MINA)

Jakarta, 3 Muharram 1438/4 Oktober 2016 (MINA) – Pemimpin Gerakan Beli Indonesia Heppy Trenggono mengatakan bahwa Indonesia harus benahi masalah kultural (karakter) dan Struktural (sistem) untuk membangun ekonomi bangsa lebih maju.

“Masalah Indonesia Dalam Membangun Ekonomi bangsa ada dua masalah kultural dan masalah struktural,” kata Heppy saat diskusi meja bundar bersama para tokoh, di Jakarta, Selasa (4/10).

Menurutnya, ekonomi Indonesia tidak akan maju jika kultural dan Struktural rakyatnya belum diubah. Indonesia tidak akan kaya jika kultural rakyatnya miskin, karena mempunyai tambang emas terbesar di dunia, bukan struktural yang harus diubah tapi sistem pada diri kita sendirilah yang harus berubah.

“Arab Saudi yang cuma punya minyak saja bisa makan semua rakyatnya, sedangkan Indonesia punya segalanya. kita harus berfikir bagaimana sebuah negara dengan kekuatan nomer satu ekonomi di dunia,” ujarnya.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Presiden Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) itu mengajak anak bangsa untuk berfikir apakah negara yang mempunyai kekuatan ekonomi terbesar di dunia hanya Amerika, apakah itu hanya terjadi untuk orang Amerika, apakah itu relevan bagi orang Indonesia.

“Di Indonesia saat ini, ketika berbicara tentang globalisasi seolah-olah nasionalisme itu tidak perlu, begitu pun ketika bicara tentang investasi maka kita berfikir seolah-olah ekonomi kerakyatan itu tidak relevan,” tambahnya.

Ia mengajak semua anak bangsa bersama melalui Gerakan Beli Indonesia untuk membangun dan membangkitkan diri sendiri dengan membuat produk sendiri, membeli produk punya bangsa sendiri, karena itu sama halnya membela bangsa sendiri.

Gerakan Beli Indonesia saat ini mengadakan pameran dan Kongres yang dilaksanakan pada 3-5 Oktober 2016 di SMESCO Jakarta selain menampilkan produk karya anak bangsa, juga diisi dengan seminar-seminar bisnis dan entrepreneurship serta diskusi meja bundar para tokoh.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Gerakan Beli Indonesia saat ini dilakukan lebih dari 30 kampus, pesantren, organisasi masyarakat, dan puluhan kabupaten di Indonesia. Di Kulonprogo gerakan ini berhasil menurunkan tingkat kemiskinan hingga 5 persen dalam tempo 4 tahun.(L/M013)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Rekomendasi untuk Anda