Jakarta, 24 Dzulqo’dah 1435/19 September 2014 (MINA) – Ketua Divisi Kaderisasi Indonesia Tanpa Jaringan Islam Liberal (JIL), Muhammad Azka mengatakan, Indonesia harus menolak keberadaan komunitas JIL di Masyarakat, karena ideologi yang disebarkan berbahaya untuk generasi Islam.
Menurutnya, Jaringan Islam Liberal atau sering disebut JIL telah banyak membawa pengaruh pada pemuda dan masyarakat awam untuk semakin bebas dan jauh dari Islam.
“Pengaruh JIL pada masyarakat adalah semakin jauhnya ruh Islam bagi kalangan pemuda dan masyarakat awam pada nilai-nilai Islam, karena efek dari ideologi Islam yang liberal ini cenderung membawa pada masyarakat untuk bebas dan tidak terikat lagi pada nilai-nilai Islam yang benar,” kata Azka kepada Mi’raj Islamic News Agency, Kamis (18/9) malam.
Ia menambahkan, efek dan pengaruh yang paling terlihat pada umat Islam atas ideologi Islam liberal yaitu semakin membawa umat Islam pada ideologi liberal dan sekuler.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
“Efek dan pengaruh yang paling terlihat pada masyarakat terutama pemuda adalah menjadikan mereka berideologi liberal dan sekuler, mereka cenderung ingin bebas yang sebebas-bebasnya dari Islam,’’ katanya.
Indonesia Tanpa JIL (sering disingkat ITJ, #IndonesiaTanpaJIL atau TanpaJIL) adalah sebuah komunitas Indonesia yang menyuarakan perlawanan terhadap JIL. Misi utama komunitas ini untuk melawan arus ideologi liberalisme dan sekulerisme. (L/P003/P010/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa