Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Harus Waspada Dampak Multi Perang Iran vs Israel

Rana Setiawan - Sabtu, 20 April 2024 - 14:51 WIB

Sabtu, 20 April 2024 - 14:51 WIB

4 Views

Penampakan cahaya di langit kota Isfahan, Iran, Jumat dini hari, 19 April 2024. (Gambar: CTV News)

Medan, MINA – Anggota Komisi I DPR RI Sturman Panjaitan menilai perang antara Israel dan Iran bagi Indonesia bukan hanya berdampak secara ekonomi. Namun, berdampak multidimensi ke beberapa hal lainnya, di antaranya persoalan pangan, transportasi laut, perdagangan antarnegara, dan sebagainya.

Oleh karenanya dia berharap, pemerintah, pengusaha, dan seluruh pihak dapat bahu membahu mencari jalan keluar untuk dapat mengantisipasi perang akan semakin besar nantinya.

“Sehingga memang Indonesia harus punya cara, pemerintah dan pengusaha harus bahu membahu gotong royong agar mampu mengatasi itu. Kalau tidak (diatasi) akan berdampak besar, seperti yang dikatakan bahwa bahan bakar akan menjadi (naik) subsidinya tambah dan seterusnya,” jelas Sturman dilaporkan Parlementaria di Medan, Sumatera Utara, dikutip MINA, Sabtu (20/4).

“Termasuk (kenaikan) bahan pangan (seperti) gandum dan seterusnya. Sekarang saja kita mengalami bahwa (keuntungan) jagung turun karena pengguna jagung ini kan banyak, berdampak pada usaha-usaha lain, sehingga mereka pun ekspor pun terganggu,” tambahnya.

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

Menurut Sturman, pemerintah dan pengusaha, DPR RI dan semua elemen bangsa perlu bahu membahu ikut membantu bagaimana mengatasi krisis ini agar kita keluar dari hal-hal yang tidak diinginkan oleh Indonesia.

Dia juga melanjutkan, selain perang antara Israel-Iran merubah peta perekonomian Dunia, perang itu juga merubah peta situasi dunia.

Seperti diketahui, jika posisi Amerika dan Rusia, juga Eropa dan China masih seperti ini dan membantu meredam perang tersebut, maka proses cooling down terhadap perang itu juga bisa semakin cepat, namun semua hal itu kembali lagi kepada sikap Pemerintah Indonesia akan perang tersebut.

“Tergantung pada kita semua, karena kita harus tahu bahwa peperangan sekarang ini bukan sekedar peperangan ekonomi saja, tapi peperangan politik juga termasuk di situ, bukan peperangan perbatasan saja tapi peperangan politik juga di situ,” pungkasnya.

Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia

Sturman menambahkan, konidisi ini perlu kita waspadai, maka satu-satunya cara adalah pemerintah apapun katanya Indonesia harus kuat menghadapi tantangan ini. “Pemerintah, pengusaha, dan seluruh masyarakat harus bahu membahu mengatasi ini,” tambahnya.(R/R1/RS3)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas

Rekomendasi untuk Anda