Oleh: Nidiya Fitriyah
Wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Virus Zika namanya, kini telah menjadi perhatian setelah diketahui penyebarannya ke daerah Amerika, dan dinyatakan waspada bagi beberapa negara yakni Kamboja, Thailand, Malaysia, Pilipina, Maldives, termasuk Indonesia.
Lalu, apakah virus Zika itu? Virus Zika adalah salah satu virus dari jenis Flavivirus. Virus ini memiliki kesamaan dengan virus dengue, berasal sari kelompok arbovirus.
Baca Juga: Menag Bertolak ke Saudi Bahas Operasional Haji 1446 H
Berdasarkan keterangan dari Departemen Kesehatan RI, Virus Zika ini ditularkan melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang menjadi vektor penyakit Zika adalah Nyamuk Aedes aegypti yang juga vektor DBD. Virus Zika juga bisa ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya selama masa kehamilan.
Sebuah temuan diungkap oleh Dr. Herawati Sudoyo Ph.D, Deputi Direktur Eikjman Institute. Diterangkan kalau lembaga kesehatan ini mendapatkan sebuah kasus Zika Virus untuk pertama kalinya di Tanah Air, yaitu di kawasan Jambi di awal semester 2015 lalu. Sebetulnya, virus ini bukanlah baru muncu di dunial, namun telah teridentifikasi pertama kali di 1947 di Uganda. Saat itu yang mengalami terserang virus adalah seekor kera asli endemik Uganda.
Lalu penyakit ini juga menyerang orang dan sempat menyerang beberapa populasi manusia di wilayah Afrika secara meluas di 1954.
Sedangkan kasus pertama di luar Afrika ada di Yap Island, yaitu pulau di wilayah Pasifik Mikronesia di 2007. Ketika itu, Virus ini sejumlah kali muncul namun tak begitu kuat di kawasan Pasifik. Untuk Asia Tenggara memang kasus ini masih dikatakan begitu jarang, Virus pertama kali didapatkan di kawasan Indocina menurut data WHO di awal Juni.
Baca Juga: Polisi Amankan Uang Rp150 M dari Kasus Judol
Pada umumnya virus ini tidak membahayakan bagi orang dengan kondisi biasa. Namun berdasarkan studi yang masih berlangsung di Brasil mengaitkan keberadaan virus di tubuh wanita hamil dengan kasus mikrosefali saat buah hati lahir. Mikrosefali adalah kelainan pertumbuhan otak pada bayi.
Gejala Virus Zika
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (Center for Disease Control and Prevention) jika seseorang terinfeksi virus ini gejalanya terasa/terlihat setelah 3-7 hari setelah digigit.
Biasanya gejala yang tampak ringan seperti demam, ruam, nyeri sendi, mata merah, nyeri otot, dan kadang-kadang muntah. Gejala dapat berlangsung dua hari sampai satu minggu.
WHO sendiri mengatakan, saat seseorang terinfeksi tidak memerlukan pengobatan khusus. Yang terpenting ia harus banyak beristirahat, minum cukup cairan, mengobati rasa sakit dan demam menggunakan obat-obatan umum. Jika gejala memburuk, harus segera mencari pertolongan tenaga medis.
Baca Juga: Polisi Tangkap Satu DPO Kasus Judol, Uang Rp5 M Diamankan
Cara Mencegah Virus Zika
1. Jauhkan anda darip gigitan nyamuk, bisa mengoleskan krim anti nyamuk, pakai baju yang mempunyai lengan panjang dan celana panjang ketika tengah di luar rumah.
2.Bayi di bawah umur tiga bulan jangan dipakaikan krim anti nyamuk. Selubungi tempat tidur bayi menggunakan kelambu supaya jauh dari gigitan nyamuk.
3. Sertakan rumah Anda dengan air conditioner atau kawat kasa di lubang angin rumah untuk menahan nyamuk masuk ke rumah.
Baca Juga: Syubban Fatayat Masjid At-Taqwa Cibubur Gelar Program Youth Camp di Purwakarta
4. Selalu di ganti air vas bunga atau kamar mandi dengan teratur.
5. Konsumsi air putih yang cukup serta cukup istirahat.
6. Yang terakhir, segera mengunjungi dokter bila anda merasakan gejalanya.
Mennurut Dr. Herawati, pencegahan paling baik adalah dengan meningkatkan asupan vitamin C, E, B, dan A dalam tubuh untuk menodorong sistem imunitas membentuk perlawanan alami pada Virus Zika. Pada keadaan tubuh yang baik, penyakit infeksi Virus Zika bisa sembuh dengan waktu 7 hingga 12 hari.
Baca Juga: UAR Beri Pelatihan Mitigasi Bencana di SDN Ragunan 05 Pagi Jaksel
Tetaplah waspada terhadap virus Zika ini. Sebagaimana dilansir dari Tempo, Menteri Kesehatan RI Nila F. Moeloek menghimbau kepada masyarakat agar membudayakan 3M, yakni menguras, mengubur, dan menutup.(P008/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Gunung Dempo di Sumsel Erupsi, Status Level II Waspada