Jakarta, MINA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengidentifikasi produsen terkemuka vaksin Tuberkulosis (TBC) dari berbagai negara untuk mengembangkan vaksin, sebagai upaya mengendalikan penyebaran penyakit tersebut.
“Ada 3 kandidat vaksin TBC yang kita dekati, ketiganya berasal dari negara yang berbeda,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Bali, Senin (11/11).
Budi mengungkapkan, kandidat vaksin pertama dikembangkan oleh Yayasan Bill & Melinda Gates bekerja sama dengan GlaxoSmithKline (GSK) dari Amerika Serikat.
Vaksin ini memanfaatkan teknologi protein rekombinan untuk menciptakan formula yang lebih efisien dalam mencegah infeksi TBC.
Baca Juga: Mendes: Komitmen Peniadaan Impor Beras, Jadi Peluang untuk Desa
Vaksin kedua, lanjutnya, dikembangkan melalui kerja sama antara perusahaan farmasi dari Tiongkok, CanSino, dan perusahaan biofarmasi Indonesia, Etana.
Vaksin ini mengandalkan teknologi viral-vector dan saat ini sedang menjalani uji klinis tahap pertama.
Sementara itu, vaksin ketiga dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi asal Jerman, BioNTech, bekerja sama dengan perusahaan farmasi Indonesia, Biofarma.
Vaksin ini mengaplikasikan teknologi mRNA yang telah terbukti efektif dalam pengembangan vaksin COVID-19.
Baca Juga: Jumlah Korban Agresi Israel di Gaza Tembus 46.584 Syahid
Ia menjelaskan, vaksin yang sedang dikembangkan ini akan ditujukan untuk berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak dan dewasa.
Selain itu, vaksin juga akan diberikan kepada mereka yang belum terinfeksi TBC, serta mereka yang sudah terinfeksi namun belum menunjukkan gejala.
Pemerintah Indonesia terus berupaya memperkuat program pengendalian TBC mengingat Indonesia menjadi salah satu negara dengan beban TBC tertinggi di dunia. [Ft]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tiga Gunung Api di Indonesia Jadi Fokus Siaga Darurat BNPB