Jakarta, MINA – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Teuku Faizasyah menggarisbawahi poin-poin yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi saat menghadiri Pertemuan (Open Debate) Dewan Keamanan (DK PBB) di New York, Amerika Serikat, Rabu (18/1) yang membahas tentang Palestina.
Menlu RI menegaskan, saat ini diperlukan langkah konkret dalam penyelesaian masalah Palestina bukan lagi hanya pernyataan.
“Ibu Menteri Luar Negeri telah menggarisbawahi saat ini mungkin sudah tidak waktunya lagi berbicara mengenai hal-hal bersifat pernyataan yang tidak bisa segera untuk direalisasikan. Untuk itu perlu ditegaskan kembali perlunya masyarakat dunia untuk mengambil langkah kongkret,” ujar Faizasyah dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (19/1).
Selain itu, kata Faizasyah, Menlu RI juga menekankan agar masyarakat internasional memberikan bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi Palestina sebagai wujud langkah kongkret.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Menurut Faizasyah, saat ini ada sekitar 2 juta pengungsi Palestina tersebar di beberapa negara tetangga yang memerlukan uluran bantuan.
Sementara terkait perilaku impunitas Israel, sudah terlalu banyak resolusi yang dikeluarkan PBB namun diindahkan oleh otoritas pendudukan tersebut, bahkan semakin represif terhadap rakyat Palestina.
Untuk itu, lanjut Faizasyah, Indonesia akan terus memastikan isu Palestina tetap menjadi pembahasan dalam kerangka internasional.
“Jangan sampai perhatian dunia kemudian beralih pada isu-isu baru yang mendapat atensi yang lebih besar saat sekarang ini,” ujarnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Selain itu, kehadiran Menlu RI di Open Debate DK PBB merupakan wujud komitmen Indonesia memastikan isu Palestina tetap menjadi perhatian internasional. (L/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon