Jakarta, MINA – Indonesia dan Iran sampai kini masih tetap berkomitmen untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina.
Tragedi kemanusiaan yang menimpa rakyat Palestina selalu jadi perhatian kedua negara, baik Indonesia maupun Iran, tak memandang agama apa pun yang dipeluk rakyat Palestina. Melainkan, hak asasi manusia yang begitu masif dilanggar dan menimpa rakyat Palestina jadi perhatian yang terus disuarakan di forum-forum internasional.
Persoalan tersebut mengemuka saat Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf menerima tamu kehormatan Duta Besar Iran untuk Indonesia Valiolah Mohammadi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (24/6).
“Kedua negara berkomitmen mewujudkan kemerdekaan Palestina. Bukan karena mereka itu muslim, tapi karena mereka diperlakukan tanpa pemberlakukan hak asasi manusia,” tegas Nurhayati.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Bebarapa waktu lalu Presiden Joko Widodo sudah berkunjung ke Iran untuk menguatkan kembali komitmen ini dengan Presiden Iran.
Karena begitu banyak tragedi kemanusiaan, kata Nurhayati di hadapan Dubes Iran, dunia saat ini butuh leadership by example, yaitu kepemimpinan dengan memberi ketauladanan.
“Di forum-forum internasional saya selalu sampaikan, ketika kita menolong orang tidak perlu kita menanyakan apa agamanya. Kita harus tolong dulu terlepas dari agama, ras, ataupun etnisnya,” ujarnya.
Sementara itu, Dubes Iran juga menyampaikan keprihatinan atas sanksi ekonomi Amerika Serikat kepada Iran. Namun, Nurhayati meyakinkan bahwa Iran pasti bisa segera mengatasi segalanya.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Kunjungan Dubes Iran ini sekaligus juga ingin berpamitan, karena tugasnya di Indonesia segera berakhir. Namun, hubungan baik Indonesia-Iran tetap berlanjut dengan Dubes penggantinya nanti.
“Dubes Iran ingin mengakhiri masa tugasnya dan berpamitan. Ia mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang selama ini dilakukan serta hubungan baiknya antara Parlemen Iran dan Indonesia,” tambah Nurhayati. (R/R10/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka