Jakarta, MINA – Setelah sukses menjadi tamu kehormatan (guest of honour) di Frankfurt Book Fair 2015, Indonesia kembali mendapatkan kepercayaan menjadi Market Focus Country pada London Book Fair (LBF) 2019.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang diwakili Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Hilmar Farid menyampaikan, keikutsertaan Indonesia pada LBF 2019, tidak hanya dilihat sebagai sebuah langkah yang menunjang kepentingan bisnis semata.
Menurutnya,hal ini sebagai upaya aktif Indonesia dalam diplomasi budaya dengan menampilkan karya-karya intelektual di ajang bergengsi yang diikuti lebih dari 25 ribu peserta dari 135 negara di dunia.
“Diplomasi kultural kita bukan sekadar memperkenalkan bentuk kesenian dan kebudayaan yang ada. Tetapi mulai secara strategis melihat kesempatan yang tersedia untuk pengembangan dengan semangat kolaborasi,” kata Dirjen Hilmar pada konferensi pers di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Selasa (5/3).
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Sekitar 100 anggota delegasi dari Indonesia akan berangkat ke LBF 2019 yang berlangsung pada 12-14 Maret 2019 di Olympia, Kensington, London. Paviliun Indonesia akan hadir di pameran buku terbesar kedua di dunia itu dengan mengusung tema “17,000 Islands of Imagination”.
“Keikutsertaan Indonesia sebagai Market Fokus Country di LBF 2019 ini menjadi jendela kesempatan untuk berkolaborasi dan membidik pasar global,” ujarnya.
“Kalau interaksi ini di masa mendatang semakin intens, maka semakin banyak produk akan muncul. Dan itu jalan kita untuk semakin memperkuat posisi Indonesia di mata dunia,” tambahnya.
Di sela itu, Duta Besar (Dubes) Kerajaan Inggris untuk Indonesia, The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), dan Timor Leste, Moazzam Malik, mengungkapkan bahwa momen tersebut merupakan salah satu kegiatan utama untuk merayakan 70 tahun hubungan diplomatik yang terjalin di antara kedua negara.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
“London Book Fair adalah kesempatan, mungkin yang paling pas, untuk mempromosikan kesadaran mengenai Indonesia sebagai negara yang memiliki peran yang penting bagi kita semua,” kata Dubes Malik.
Selain itu, dijadwalkan turut tampil sejumlah penulis dan seniman Indonesia di London Book Fair. Di antaranya Goenawan Mohamad, Haidar Bagir, Avianti Armand, Mikael Johani, Marchella FP, Yusi Avianto Pareanom, Hanafi, Bara Pattiradjawane, Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, Djenar Maesa Ayu, Debby Loekito, Faza Meonk, Herdiana Hakim, Andik Prayogo, dan Eva Y. Nukman. (L/R10/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu