Jakarta, 23 Dzulhijjah 1436/6 Oktober 2015 (MINA) – Menteri Pertanian dan Sumber Daya Air Australia, Barnaby Joyce, bertolak dari Australia ke Indonesia Senin ini (6/10/2015) . Dia akan fokus untuk memajukan kerjasama pertanian, peternakan, peluang investasi, dan perdagangan, antara kedua negara.
Para pengamat di Indonesia menilai, kunjungan Joyce ini sebagai antisipasi kebijakan Presiden Djokowi yang akan mengurangi impor hasil pertanian dan peternakan dari Australia.
“Indonesia dan Australia memiliki sejarah kerjasama yang panjang, terutama di bidang pertanian dan proyek pengembangan kapasitas,” kata Joyce dalam siaran pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Nilai total perdagangan dua arah kami dengan Indonesia sebesar ASD 15,7 miliar (Rp.158,3 triliun) pada 2014, termasuk perdagangan pertanian bilateral sebesar ASD 3,5 miliar (Rp.35,2 triliun),” lanjutnya.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Pertanian, kata Joyce, adalah bagian penting. Kerja sama pertanian telah memberikan sumbangsih yang signifikan terhadap ekonomi dan petani kedua negara. Karena itu, Australia dan Indonesia selalu berupaya mengedepankan program kerja sama pembangunan.
Joyce akan berada di Indonesia selama tiga hari. Dia direncanakan bertemu dengan para mitra Indonesia-nya. Selain itu, dia akan akan melakukan beberapa diskusi meja bundar dengan para pemimpin industri. Menurut Joyce, Indonesia merupakan mitra penting yang selalu diprioritaskan.
“Minggu lalu, saya gembira mendengar pengumuman Indonesia akan menaikkan impor sapi Australia hingga 200.000 ekor untuk kwartal keempat 2015,” tandas Joyce. “Australia bertekad mendukung industri pertanian sambil mempertahankan hubungan bilateral dengan Indonesia,” tambahnya.
Australia memandang dengan serius sumbangsihnya pada keamanan pangan Indonesia dan ekspor pertanian utama seperti gandum, ternak hidup, daging sapi, gula, susu, dan hortikultur. Australia juga bertekad untuk menjadi pemasok produk yang aman dan andal.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
“Indonesia adalah pasar ekspor pertanian terbesar keempat pada 2014. Ekspor pertanian Australia ke Indonesia mencapai ASD 3,3 miliar (Rp.33,3 tirliun),” imbuh Joyce. “Impor dari Indonesia juga meningkat 30 persen dari ASD 168 juta (Rp.1,6 tirliun) pada 2011 menjadi ASD 218 juta (Rp.2,2 triliun) pada 2014,” sambungnya. (T/P020/P2)
Mi’raj Islamic News Agency
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan