Jakarta, MINA – Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan Pertemuan Tingkat Menteri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Komunitas Emisi Nol Asia Kedua atau Asia Zero Emission Community (AZEC) Kedua yang digelar di Jakarta pada 20-22 Agustus 2024.
“Inisiatif AZEC mencerminkan komitmen Jepang untuk bekerja sama dengan mitra regional dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan mendorong pembangunan berkelanjutan,” ujar Ueda Hajime, Kepala Bagian Ekonomi, Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, dalam temu media di Jakarta, Senin (19/8).
Ueda Hajime menjelaskan, pertemuan tingkat menteri kali ini akan berfokus pada tiga pemahaman bersama transisi energi antara sektor publik dan swasta di negara-negara Asia Tenggara dan Jepang.
Pertama, mencapai “dekarbonisasi” dan “keamanan energi”. Kedua, mendorong “dekarbonisasi” sambil memastikan “pertumbuhan ekonomi.” Ketiga, mengakui bahwa jalan menuju netralitas karbon harus bersifat “beragam dan realistis,” disesuaikan dengan keadaan spesifik masing-masing negara.
Baca Juga: Shuling Kota Sabang, Ustaz Arif Ramdan Ajak Jamaah Peduli Masjid Al-Aqsa
Asia Zero Emission Community (AZEC) diusulkan oleh Jepang pada Januari 2022 dengan visi untuk berbagi tujuan bersama dalam dekarbonisasi di Asia dan meningkatkan kerja sama menuju transisi energi.
Kemudian di sela pelaksanaan KTT G20 di Bali, Jepang dan Indonesia sepakat untuk menjadi inisiator dalam mewujudkan konsep AZEC. Hal ini disampaikan dalam pertemuan bilateral kedua kepala negara, Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di Bali, Senin, 14 November 2022.
Setelah pertemuan tingkat menteri perdana yang diadakan pada Maret 2023, yang dihadiri oleh 11 negara, KTT AZEC dilaksanakan di Jepang pada Desember 2023 dan menghasilkan Pernyataan Bersama sebagai panduan untuk langkah-langkah selanjutnya dalam mendorong dekarbonisasi dan transisi energi di Asia.
Selama pemaparannya, Ueda Hajime juga membahas kemajuan yang dicapai dalam kemitraan publik-swasta dalam transisi energi di negara-negara Asia Tenggara dan Jepang. Dia menyoroti lebih dari 350 proyek yang telah dimulai di bawah kerangka AZEC, termasuk sekitar 120 proyek di Indonesia saja.
Baca Juga: Kumpulan Khutbah Jumat tentang Bahaya Judi Online Dikebut
Sebelumnya, sebagaimana dikutip dari rilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) RI, melalui inisiatif AZEC ini, Indonesia mendapatkan prioritas pertama pendanaan sebesar USD500 juta untuk mengimplementasikan program transisi energi dan memperluas kerja sama serta inisiatif dekarbonisasi publik-swasta.
Inisiatif AZEC didasari kedua negara meyakini bahwa Asia sebagai pusat pertumbuhan ekonomi global akan menjadi motor penggerak perekonomian dunia sekaligus model kerjasama dalam mewujudkan proses transisi energi yang rasional, berkelanjutan, dan berkeadilan dengan tetap mempertimbangkan kondisi nasional yang berbeda.
Kedua negara juga meyakini keamanan pasokan, keterjangkauan, dan people-oriented adalah kunci utama dalam proses transisi energi untuk mencapai tujuan Net Zero Emission yang memungkinkan Asia dapat memimpin proses transisi energi global tanpa mengorbankan pembangunan ekonomi. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rakor Haji untuk Maksimalkan Penyelenggaraan Tahun Depan
Baca Juga: Menag Ajak Ribuan Jamaah Umrah Doakan Kemajuan Indonesia dan Perjuangan Palestina