Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Jalin Kerjasama dengan Percetakan Al-Qur’an Terbesar Dunia di Madinah

Hasanatun Aliyah - Rabu, 24 November 2021 - 13:34 WIB

Rabu, 24 November 2021 - 13:34 WIB

2 Views

Madinah, MINA – Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengunjungi Kantor Percetakan Al-Qur’an terbesar di dunia, Mujamma’ King Fadh (Mujamma’ al-Mālik Fahd lit Thibā’ati al-Mushaf asy-Syarīf)‎ di Madinah, Arab Saudi.

Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya menjalin kerja sama dalam percetakan Al-Qur’an yang sebelumnya dibahas dengan Menteri Urusan Islam Arab Saudi Syekh Abdullatif bin Abdulaziz.

Kehadiran Menag disambut Sekretaris Jenderal Mujamma’ King Fahd, Talal bin Razin Al-Rehil beserta jajarannya. Sedang menteri disertai  Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto, Sekjen Kemenag Nizar, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, dan lain-lain.

Menag berharap, kerja sama penyediaan Al-Qur’an dengan pemerintah Saudi bisa segera terwujud. Menurutnya, pembahasan awal ini sudah dibicarakan dengan Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan. Kerja sama percetakan Al-Qur’an ini, lanjutnya, akan menjadi bagian dari rencana pembangunan Islamic Center di Indonesia.

Baca Juga: Meriahkan BSP, LDF Al-Kautsar Unimal Gelar Diskusi Global Leadership

“Umat Muslim Indonesia masih kekurangan mushaf Al-Qur’an. Jumlah penduduk Muslim Indonesia kurang lebih 215 juta, kami baru mampu menyediakan 200 ribu pertahun,” ujar Menag Yakut di Madinah, Selasa (23/11).

Ia menambahkan, kerja sama pencetakan Al-Qur’an ini penting untuk menyediakan cetakan Al-Qur’an di Indonesia dengan kuantitas yang cukup dan kualitas baik.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Mujamma’ King Fahd, Talal bin Razin Al-Rehil menyambut baik rencana kerja sama ini. Dia menjelaskan, setiap tahun Mujamma’ King Fahd dapat mencetak 18 juta eksemplar mushaf Al-Qur’an dengan proses pencetakan dan pentashihan sangat ketat.

“Dalam sistem keamanan kami ada sensor terhadap kemungkinan salah cetak. Sehingga, jika ditemukan kesalahan, maka mesin akan langsung berhenti otomatis. Untuk kualitas cetakan sendiri bisa tahan hingga 100 tahun,” jelas Talal.

Baca Juga: Enam Relawan UAR Korwil NTT Lulus Pelatihan Water Rescue

Dia menambahkan, Percetakan Al-Qur’an Raja Fahd seluas 250 ribu meter persegi tersebut mencetak Al-Qur’an dan terjemahannya ke berbagai bahasa.(R/R5/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Syubban Camp, Perkuat Jiwa Kepemimpinan untuk Pembebasan Baitul Maqdis

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia