Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia-Jerman Jajaki Kerjasama Progam Kolaborasi Riset

Risma Tri Utami - Selasa, 15 Januari 2019 - 12:08 WIB

Selasa, 15 Januari 2019 - 12:08 WIB

7 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang) menjadi tuan rumah pertemuan ‘Indonesia – Germany Joint Research Funding Initiative’. Pertemuan dengan delegasi Jerman yang diwakili oleh Federal Ministry of Education and Research (BMBF) ini membahas inisiasi kerjasama riset baru antara peneliti Indonesia dengan Jerman.

Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Muhammad Dimyati menyinggung keistimewaan hubungan sejarah Prof B.J. Habibie dengan Jerman yang berdampak pada jalinan kerjasama (khususnya di bidang riset) yang terbangun begitu baiknya dengan Indonesia. Sehingga Indonesia dapat menjalin kerjasama yang baik pula dimasa sekarang dan masa mendatang.

“Mengapa kita tidak membuat kerjasama riset yang besar? Padahal kita mempunyai modal besar yaitu hubungan sejarah yang baik dalam kerjasama,” kata Dimyati dalam sambutannya di Jakarta, Senin (14/1).

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan BMBF – Helmut Löwe menjelaskan program CLIENT II – International Partnerships for Sustainable Innovations yang merupakan program pendanaan penelitian bertujuan untuk mendukung kemitraan internasional di bidang Iklim, lingkungan dan energi. Kegiatan ini dilaksanakan pada periode 2017 – 2023 dengan Area Fokus antara lain; Resource Efficiency and Circular Economy, Natural Hazards, Land Management, Climate Protection and Energy Efficiency, dan Adaptation to Climage Change.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Fokus area Resource Efficiency and Circular Economy dan Natural Hazards adalah prioritas baru untuk Third CLIENT II Call, topik tersebut akan dibahas selama Fact Finding Mission dalam bilateral workshop. Batas waktu panggilan berikutnya untuk proposal penelitian adalah 31 Mei 2019. Diharapkan dalam waktu dekat dapat dirumuskan program-program yang cocok.

“Kami berharap ada proyek penelitian yang produktif dalam kerjasama penelitian nanti,” kata Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Hendrik Barkeling.

Di samping itu, perwakilan dari lembaga riset Indonesia yaitu BPPT, LAPAN, LIPI, BMKG, BNPB, dan Balitbang ESDM memberikan gambaran singkat terkait program, aktifitas dan ruang lingkup penelitian pada instansi masing’masing untuk mencari kecocokan fokus penelitian Indonesia-Jerman.

“Kita pergunakan pertemuan yang dihadiri oleh banyak lembaga riset dari kedua belah pihak ini sebagai golden moment untuk mendiskusikan kerjasama riset dimasa yang akan datang,” ujar Dimyati. (R/R09/RS1)

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
MINA Preneur
MINA Millenia