Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Suriah, Tak Hormati Kedaulatan

sajadi Editor : Rudi Hendrik - Kamis, 17 Juli 2025 - 15:19 WIB

Kamis, 17 Juli 2025 - 15:19 WIB

19 Views

Gedung Kemlu RI di Jakrta (Foto: Fb Kemlu RI)

Jakarta, MINA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) mengecam keras serangan militer Zionis Israel ke Suriah yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan puluhan orang luka-luka. Serangan tersebut dinilai sebagai bentuk intervensi yang tidak menghormati kedaulatan Suriah sebagai negara berdaulat.

Indonesia mengecam intervensi militer Israel yang tidak menghormati kedaulatan Suriah,” tulis Kemlu RI dalam pernyataan resminya yang diunggah pada Kamis (17/7).

Kemlu RI juga menyampaikan keprihatinan atas konflik antar kelompok yang terjadi di Sweida, Suriah, yang belakangan ini meningkat tajam. Pemerintah Indonesia mendorong terciptanya gencatan senjata permanen antara Pemerintah Suriah dan komunitas Druze, serta menegaskan pentingnya penyelesaian konflik melalui dialog damai dan inklusif.

Indonesia menekankan pentingnya penyelesaian konflik melalui dialog damai yang melibatkan seluruh elemen masyarakat Suriah, dengan menjunjung tinggi persatuan nasional serta keutuhan wilayah,” tegas Kemlu RI.

Baca Juga: HUT RI: Menag dan Tokoh Lintas Agama Ikuti Jalan Sehat Kerukunan

Sebelumnya, pasukan Israel melancarkan serangan ke markas militer Suriah dan wilayah dekat istana kepresidenan di Damaskus pada Rabu (16/7). Serangan ini dilakukan setelah memanasnya konflik antara komunitas Druze dan kelompok minoritas Badui, yang dipicu oleh insiden penculikan seorang pedagang Druze.

Pemerintah Suriah pun mengerahkan pasukan untuk meredam konflik, namun langkah tersebut dipandang oleh Israel sebagai dukungan terhadap kelompok Badui, sehingga memicu intervensi militer Israel.

Menurut kantor berita Suriah, SANA, sedikitnya tiga orang tewas dan 34 lainnya terluka akibat serangan tersebut. Israel mengklaim serangan dilakukan untuk mendukung komunitas Druze yang dianggap sebagai sekutu lama.

Komunitas Druze yang mayoritas berada di Sweida memiliki sejarah panjang dalam hubungannya dengan Israel, termasuk keterlibatan dalam militer Israel sejak konflik Arab-Israel 1948.

Baca Juga: Santri Ponpes Al-Fatah Pekalongan Ikuti Tirakatan Malam Agustusan bersama Warga

Sebagai respon atas serangan tersebut, pemimpin Druze, Sheikh Yousef Jarbou, mengonfirmasi bahwa gencatan senjata telah diumumkan dan akan segera diberlakukan di Sweida, guna menghentikan kekerasan dan mengintegrasikan wilayah tersebut ke dalam kedaulatan Suriah. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: 1.000 Bendera Merah Putih Berkibar di Jembatan Gentala Arasy, Pecahkan Rekor MURI

Rekomendasi untuk Anda