Peshawar, 22 Shafar 1436/15 Desember 2014 (MINA) – Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Luar Negeri mengutuk kejadian serangan terhadap sekolah militer di Peshawar Pakistan pada Selasa, yang menewaskan sedikitnya 135 siswa dan melukai ratusan lainnya.
“Pemerintah Indonesia mengutuk tindakan tidak berperikemanusiaan tersebut, yang tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun,” kata Kemenlu dalam sebuah pernyataan yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Kejadian bermula sejak 10.30 waktu lokal, di mana saksi menggambarkan sebuah ledakan besar mengguncang sekolah di barat laut Peshawar itu dan enam pria bersenjata masuk dari kelas ke kelas kemudian menembak anak-anak murid.
Kemenlu menambahka, pemerintah Indonesia menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam atas jatuhnya korban jiwa termasuk anak-anak kepada keluarga, rakyat dan Pemerintah Pakistan.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
“Pemerintah Indonesia menyampaikan dukungan dan solidaritas kepada rakyat dan Pemerintah Pakistan dalam situasi yang sulit ini,” tambah kemenlu.
Para pria bersenjata yang mengklaim diri mereka Taliban masuk ke sekolah dengan memakai seragam pasukan keamanan saat para siswa tengah melakukan latihan rutin di sekolah yang berada di bawah naungan militer Pakistan itu.
Sementara Jubir Taliban Umar Khorasani mengatakan pihaknya sudah mengingatkan para penyerang untuk menembak para personil militer yang saat itu sedang berada di sekolah, dan tidak menembaki para siswa. Menurutnya serangan ini dilakukan Taliban dalam rangka balas dendam atas serangan militer di utara Waziristan.
Militer mengatakan semua penyerang yang berjumlah tujuh orang tewas.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Berdasarkan koordinasi dengan Perwakilan RI di Pakistan, tidak ada WNI yang menjadi korban dalam insiden tersebut. Kemlu RI menghimbau kepada WNI di Pakistan untuk tetap waspada dan berhati-hati.(T/R04/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai