Jakarta, MINA- Indonesia mengutuk tindakan kekerasan pihak pendudukan Isreal yang telah menyebabkan tiga orang jemaah sekaligus demonstran Palestina meninggal dan lebih dari 100 luka-luka di Kompleks Masjid Al-Aqsha, Jumat (21/7).
“Indonesia menolak segala bentuk aksi kekerasan dan pelanggaran HAM, termasuk pembunuhan terhadap jemaah yang berupaya menjalankan haknya untuk melakukan Ibadah di Masjid Al Aqsha,” tulis Kemlu dalam sebuah pernyataan yang diterima MINA, Sabtu.
Pernyataan juga menyampaikan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban, serta mendoakan agar para korban luka dapat segera pulih kembali.
Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bersidang dan mengambil langkah untuk memberhentikan tindak kekerasan keamanan Israel di Kompleks Masjid Al-Aqsha.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
“Indonesia juga telah mendesak agar OKI dapat segera lakukan pertemuan darurat untuk membahas situasi di kompleks Al Aqsa,” tambahnya.
Pemerintah mengingatkan kembali kepada Israel untuk tidak mengubah status quo kompleks Al-Aqsa agar Masjid Al-Aqsa dan the Dome of the Rock tetap sebagai tempat suci untuk dapat diakses bagi semua umat Muslim.
Pada demo Jumat, tiga orang Palestina dibunuh oleh tentara Israel dan lebih dari seratus lainnya terluka akibat upaya pembubaran paksa warga yang hendak memasuki masjid Al-Aqsha. Sementara tiga pemukim ilegal Israel dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.
Warga Palestina sejak Jumat pagi melakukan ibadah bersama di jalan-jalan di depan area Masdji Al-Aqsha dengan damai. Setelah shalat Jumat usai, mereka mulai mendekati ke arah Masjid di mana tentara Israel mulai melakukan penindasan kepada para demonstran dengan menembakkan peluru karet dan gas air mata.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Bahkan dalam sebuah video yang disebarkan warga Palestina, terlihat seorang demonstran tengah melakukan shalat dan ditendang oleh tentara Israel di Yerusalem Timur (Al-Quds).
Protes kemarin dianggap sebagai demonstrasi terbesar warga Palestina, menyusul seluruh warga baik yang tinggal di Gaza, Tepi Barat dan green line (perbatasan pendudukan) turun menyuarakan aksi yang sama dalam persatuan.(L/RE1/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas