Jakarta, MINA – Pemerintah Indonesia mengecam serangkaian kekerasan menghadapi aksi demonstrasi di Sudan beberapa hari lalu yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka.
“Pemerintah dan rakyat Indonesia sampaikan duka cita yang mendalam kepada korban dan keluarga korban,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri RI, Sabtu (8/6).
Dalam pernyataan tersebut, Indonesia mengharapkan seluruh pihak hendaknya dapat menahan diri. Diharapkan agar militer dan aparat keamanan bisa memberikan perlindungan menyeluruh terhadap rakyat sipil.
Indonesia juga berharap proses transisi berjalan dengan damai dan dialog terus dikedepankan sesuai dengan keinginan dan harapan rakyat serta menghormati hukum humaniter internasional.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Sebelumnya diberitakan, korban tewas akibat tindakan keras terhadap para demonstran oleh militer Sudan di ibu kota mencapai 113 orang.
Sudan bergejolak sejak 11 April, militer mengumumkan lengsernya Presiden Omar al-Bashir yang berkuasa selama 30 tahun, setelah aksi demonstrasi rakyat selama berbulan-bulan.
Selama dua tahun, Dewan Militer Transisi kini mengawal periode transisi dan berjanji untuk segera menggelar pemilihan presiden. Namun, demonstran menuntut dewan transisi agar segera menyerahkan kekuasaan kepada otoritas sipil. (T/Sj/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)