Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Kejar Target 10 Juta Sertifikasi Halal 2024

Rana Setiawan - Rabu, 1 Maret 2023 - 19:10 WIB

Rabu, 1 Maret 2023 - 19:10 WIB

5 Views

Jakarta, MINA – Pemerintah Indonesia melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama terus berupaya mengejar target 10 juta produk bersertifikat halal pada 2024.

Langkah tersebut sebagai upaya menjadikan Indonesia sebagai produsen makanan dan minuman halal nomor satu dunia pada tahun yang sama.

Subkoordinator Sistem Informasi dan Hubungan Masyarakat BPJPH Nurhanudin menjelaskan, untuk mencapai target capaian tersebut, BPJPH akan melakukan berbagai langkah upaya percepatan.

“Untuk tercapai 10 juta produk bersertifikat halal pada 2024, kami melakukan percepatan dari pelatihan pendamping proses produk halal hingga kampanye mandatori halal, juga melakukan pengawasan secara berkesinambungan, kata Nurhanudin dalam Konferensi Pers Muslin LifeFair 2023 di Jakarta, Selasa (1/3).

Baca Juga: Guru Supriyani Divonis Bebas atas Kasus Aniaya Siswa

Dalam percepatan proses sertifikasi halal, lanjut dia, pada 2023, BPJPH kembali membuka program Sertifikasi Halal Gratis (Sehati).

BPJPH membuka 1 juta kuota sertifikasi halal gratis dengan 3 produk masing-masing dengan mekanisme pernyataan pelaku usaha (self declare), sehingga target tahun ini 3 juta produk dapat sertifikasi halal,” ujarnya.

Dia menjelaskan produk yang sudah tersertifikasi halal hingga akhir 2022 yakni 1.035.351 produk.

Program Sehati sendiri akan dibuka sepanjang tahun.

Baca Juga: Menteri Abdul Mu’ti: Guru Agen Peradaban

Sementara, ditargetkan 6 juta produk akan tersertifikasi sepanjang berakhirnya penahapan kewajiban sertifikasi halal tahap 1 pada 17 Oktober 2024.

Berdasarkan ketentuan, setelah tanggal 17 Oktober 2024, bagi pelaku usaha makanan dan minuman, hasil sembelihan, serta jasa penyembelihan, harus bersertifikat halal. Jika belum, maka akan terkena sanksi.

Dia berharap para pelaku usaha dapat memanfaatkan program Sehati 2023 ini mengingat penahapan kewajiban sertifikasi halal berakhir tahun depan

Dia menjelaskan, untuk pelatihan pendamping proses produk halal, BPJPH sudah menyelenggarakan pelatihan kepada 40 ribu pendamping.

Baca Juga: Jelang Pencoblosan, Calon Wabup Ciamis Meninggal Dunia

“Target kami 50. Ribu pendamping, dengan ketentuan 1 pendamping membina 20 pelaku usaha,” imbuhnya.

Upaya percepatan lainnya dilakukan program kantin halal. Program ini bertujuan untuk mendorong kantin-kantin di seluruh satuan kerja Kemenag untuk bersertifikat halal.

“Kami juga mendorong guru dan pengelola kantin madrasah mengikuti pelatihan pendampingan produk halal guna mewujudkan kantin yang sudah bersertifikasi halal,” pungkasnya.

Sementara Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Putu Rahwidhiyasa, mengatakan, sebagai upaya menuju Indonesia Global Hub 2024, KNEKS telah menyusun kerangka kerja yang memudahkan dan membuka kesempatan berbagai pemangku kepentingan untuk saling bersinergi guna mengakselerasi pengembangan UMKM Industri Halal yang berbasis ekonomi digital.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Turun Hujan Senin Sore Ini

“Kami menerapkan lima pendekatan strategis pengembangan UMKM industri halal, melalui sinergi peningkatan kapasitas, inkubasi dan pembiayaan, pemasaran, kemitraan, dan pemberdayaan digital,” kata Putu.

Dia juga menyampaikan, KNEKS tengah menggulirkan satu program prioritas Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS), sebagai bentuk konkret untuk menyediakan kuliner halal bagi masyarakat dalam wisata halal.

“Untuk mewujudkan Zona KHAS ini perlu melibatkan stakeholder dinas, instansi dan lembaga terkait,” ujarnya.

Pemerintah menargetkan duplikasi Zona KHAS di 13 titik, pada delapan Provinsi, khususnya di wilayah destinasi wisata ramah Muslim. Dan itu dibagi menjadi empat kluster, yaitu komunitas, Pemda, Perguruan Tinggi, dan kluster pemerintahan.

Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah

Bazar produk halal dan keuangan syariah, Muslim LifeFair, oleh Lima Event dan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) akan kembali digelar pada 17-19 Maret 2023, dengan membidik pasar kebutuhan Ramadhan.

Gelaran yang diselenggarakan sejak 2019 ini akan digelar di JIEXPO Kemayoran, menempati area seluas 6.000 m², dengan 230 booth dari 128 brands dengan berbagai kategori.

Ketua KPMI Rachmat Marpaung, berharap Zona KHAS juga tersedia di area kuliner Muslim LifeFair yang baru dibranding dengan nama Serlok Kuliner,”

“Tahun ini, kami juga menambahkan program acara baru berkolaborasi dengan Uki Kautsar eks Noah dan Reda Samudera. Mereka punya platform YouTube dengan program baru bernama Serlok Kuliner, yaitu program santai memperkenalkan tempat lokasi kuliner yang nyaman, dan tentu enak, juga halal,” pungkasnya.(L/R1/P2)

Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: [WAWANCARA EKSKLUSIF] Ketua Pusat Kebudayaan Al-Quds Apresiasi Bulan Solidaritas Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Halal
MINA Preneur
Indonesia