Indonesia – Kenya Sepakat Peningkatan Kerjasama Bilateral 

(Foto: KBRI Nairobi)

Nairobi, MINA – Dalam kunjungan singkat ke Nairobi, , Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengajak Presiden Kenya, William Samoei Ruto untuk bersama-sama meningkatkan kerja sama ekonomi yang lebih strategis antara dengan Kenya.

Dalam pertemuan di State House Nairobi, belum lama ini, Menko Luhut yang didampingi Dubes RI di Nairobi, Dr. Mohamad Hery Saripudin, dan Direktur Afrika, Dewi Justicia Meidywati, menyampaikan keinginan Indonesia untuk dapat bekerja sama lebih erat dengan Afrika untuk isu-isu strategis seperti transisi energi, transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, dan industrialisasi.

Sebagaimana keterangan resmi yang diterima MINA, Selasa (24/1), hal ini dilaksanakan dalam kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan yang sejak dulu telah dirintis oleh Indonesia melalui Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955.

Secara lebih khusus, Menko Luhut menyampaikan kesiapan Indonesia untuk bekerja sama dengan Kenya di berbagai bidang, terutama di transisi energi terbarukan, pengembangan green and smart port, digitalisasi pemerintahan, pembangunan infrastruktur strategi, serta kerja sama pengembangan industri sawit dan pangan.

Ke depannya diharapkan Kenya dapat menjadi hub distribusi dan produksi produk-produk Indonesia di kawasan pesisir Timur Afrika. Untuk itu, Menko Luhut mendorong pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia dengan Kenya untuk memperlancar hubungan perdagangan dengan negara yang memiliki peran strategis di Afrika Timur ini.

Presiden Ruto, yang ketika itu didampingi Menteri Keuangan; Menteri Pertahanan; Menteri Perdagangan, Investasi, dan Menteri Perindustrian Kenya; menyambut baik keinginan Indonesia tersebut.

Dalam pertemuan pada Jumat (20/1)  itu juga, kedua pihak sepakat untuk segera mengambil langkah-konkret untuk mengimplementasikan seluruh kesepakatan kerja sama bilateral antara Kenya dan Indonesia.

Di penghujung pertemuan, kedua belah pihak sepakat untuk menandatangani notulensi pertemuan (minutes of meeting), yang intinya memuat butir-butir kesepakatan dan sekaligus untuk segera menindaklanjuti hasil pertemuan dengan membentuk tiga kelompok kerja di bidang perdagangan dan investasi, energi dan pertambangan, serta pertahanan dan keamanan serta satu kelompok kerja yang sifatnya memayungi secara keseluruhan yang menjadi pembahasan dari ketiga kelompok kerja dimaksud.

Di sela-sela pertemuan, Dubes RI, Hery Saripudin menjelaskan, “Kenya merupakan negara yang letaknya sangat strategis di Kawasan Afrika Timur.

Pelabuhan Mombasa di Kenya menjadi satu-satunya akses perdagangan internasional bagi beberapa negara tetangganya yang land-locked, seperti Uganda, Burundi, dan Rwanda.”

Dubes Hery juga menilai, dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan, Kenya memiliki fasilitas infrastruktur yang paling baik, sehingga tepat menjadi gerbang bagi produk-produk Indonesia untuk masuk dapat menjajaki pasar Afrika.

Pihak Kenya secara terpisah menyampaikan apresiasi mereka atas gaya diplomasi Menko Luhut yang efisien, dan to the point sehingga meskipun pertemuan hanya dilakukan satu hari, namun banyak hasil kesepakatan yang dapat ditindaklanjuti.

Di sela-sela program kunjungan resmi bilateral dengan Presiden dan beberapa Menteri Kenya, Menko Luhut juga berkesempatan mengadakan pertemuan dengan perwakilan para anggota diaspora Indonesia yang ada di Nairobi.

Mereka terdiri dari suster yang telah bekerja di Kenya sampai 24 tahun, para WNI yang bekerja di sekretariat PBB yang ada di Nairobi, investor dan pengusaha Indonesia, serta masyarakat lainnya. Diskusi antara Menko Luhut dan para WNI yang ada di Nairobi berjalan sangat produktif dan berlangsung akrab.

Usai mengunjungi Nairobi, Menko Luhut melanjutkan perjalanannya ke Kinshasa, Republik Demokratik Kongo. (R/R1/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.