Indonesia Kirim Bantuan Pangan Untuk Sri Lanka

(Doc. Setneg)

 

Jakarta,17 Jumadil Awwal 1438/15 Februari 2017 (MINA) – mengirimkan bantuan 5.000 metrik ton beras kepada Sri Lanka yang tengah dilanda krisis akibat musim kemarau panjang.

“Bantuan pangan ini merupakan permintaan langsung Presiden Sri Lanka, yang disampaikan kepada saya langsung melalui Kedubes Sri Lanka,” kata Presiden RI Joko Widodo saat pidato pelepasan bantuan hibah beras di gudang Divisi Regional Bulog DKI Jakarta, Kelapa Gading, Selasa (14/2), sebagaimana keterangan pers InfoPublik yang diterima MINA.

Presiden mengungkapkan, saat ini sedang terjadi kerawanan pangan di Sri Lanka. Untuk itu, sebagai negara sahabat, Indonesia wajib memberikan bantuan atas kondisi kekeringan yang menimpa Sri Lanka sehingga sulit untuk memproduksi pangan.

“Sebagai sahabat sebagai salah satu negara besar di Asia sudah sepantasnya kita Indonesia berada bersama Sri Lanka dalam menghadapi situasi-situasi yang sulit,” kata Jokowi.

Dilihat dari sejarahnya, hubungan Indonesia dan Sri Lanka memang memiliki sejumlah kemiripan. Seperti dalam Konferensi Asia Afrika misalnya, kedua negara bersama tiga negara lain adalah penggagas konferensi negara-negara melawan kolonialisme dan imperialisme tahun 1955 itu.

“Persahabatan kita dengan Sri Lanka ini sudah lama. Sejak Konferensi Asia Afrika kita berada pada satu blok yang sama. Kemudian pada Gerakan Non-Blok juga sama. Saya kira sejarah seperti itu yang kita lihat sehingga saat Presiden Sirisena menyampaikan surat kepada saya tentang kondisi kerawanan pangan itu. Kita respons secepatnya,” tambahnya.

Sementara Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional Kementerian Pertanian (Kementan) Mat Syukur mengatakan, saat ini Indonesia tengah mengalami surplus produksi beras secara nasional.

Untuk itu, Indonesia dapat memberikan bantuan kepada Sri Lanka dengan jumlah yang cukup besar.

Kementan pun menargetkan pada tahun ini pemerintah dapat melakukan ekspor besar hingga mencapai 100 ribu ton. Beras yang diambil adalah cadangan yang terdapat di Perum Bulog.

“Keuntungannya untuk Indonesia, ekspor seperti ini produk kita cukup dengan kualitas memadai untuk diekspor ke negara lain,” jelasnya.

Menurutnya, apabila produksi stabil, pemerintah akan terus menambah jumlah bahan pangan yang akan diekspor. Bahkan, Kementan berencana melakukan ekspor daging hingga jagung.

“Indonesia akan ekspor. Padi, jagung, kedelai, daging, gula. 2030 akan sampaikan ke sana,” tambahnya.

Turut hadir dalam pelepas bantuan pangan untuk Sri Lanka tersebut, Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menko PMK Puan Maharani, serta Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti dan perwakilan Pemerintah Sri Lanka. (T/R01/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.