Seoul, MINA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi sepakat dengan Pemerintah Korea Selatan melakukan kerjasama untuk mengembangkan universitas syber (cyber university) di Indonesia.
Hal itu disepakati saat Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir melakukan kunjungan kerja ke Korsel pada 25-26 Februari lalu.
Pertama menteri berkunjung ke Hankuk University for Foreign Studies (HUFS) dan Cyber Hankuk University for Foreign Studies (CUFS) di Seoul. Ia bertemu dengan President HUFS, Kim In Chul untuk melakukan diskusi yang membahas kerja sama di bidang syber.
“Topik diskusi mencakup jumlah dan etika mahasiswa cyber university, akreditasi dari program-program cyber university, komposisi/prosentase students lecturer, mekanisme dan infrastruktur HUFS dan CUFS,” kata Menristekdikti Nasir dalam keterangan yang diterima MINA, Jumat (1/3).
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Pada malam pertama kunjungan di Seoul, menteri mengadakan pertemuan dengan beberapa pengusaha Korea Selatan (investor) yang telah dan akan memberikan kontribusi dalam rencana pengembangan cyber university di Indonesia.
Hari kedua di Korea Selatan, Menristekdikti mengadakan pertemuan dengan Mun Mi-Ock, Wakil Pertama Menteri di Kementerian Iptek, Teknologi Informasi dan Komunikasi Korea Selatan.
“Indonesia dan Korea Selatan telah menandatangangani MoU tentang kerjasama Iptek di tahun 2009 dan sekarang saatnya memperbaharui kerjasama bilateral Iptek itu,” kata Menristekdikti.
Menteri Nasir mengungkapkan telah melakukan kunjungan kerja ke tiga kalinya ke Korea Selatan, yang mana kedua kunjungan sebelumnya adalah untuk mewakili Indonesia dalam forum regional ASEAN COSTI +3 (Korea Selatan, Jepang, dan RRT) Ministerial Meeting on Science and Technology dan pertemuan ke 6 Asian European Ministerial Meeting on Education (ASEMME 6).
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Terkait kerja sama ini, Nasir meyakini ke depan Indonesia dan Korea Selatan dapat mengembangkan kerjasama bilateral dalam pengembangan Science and Technology Park (STP), riset bersama dengan tematik program yang akan disepakati kemudian.
Dalam pertemuan Menristekdikti dengan Yoo Eun Hae Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pendidikan Korea Selatan, didiskusikan rencana kerjasama pendidikan tinggi kedua negara pada umumnya (mobility program) termasuk pertukaran mahasiswa/i, dosen, peneliti, profesor, beasiswa untuk Master dan Doktor, serta program kapasitas gedung lainnya.
Sementara Menteri Iptek dan TIK Korea Selatan Mun Mi-Ock menyambut baik peningkatan kerja sama bilateral Iptek antara dua negara dan berjanji akan menyelesaikan perjanjian kerjasama bilateral Iptek secepatnya.
“Ketertarikan untuk bekerjasama bersama Korea Selatan dalam rangka meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) Indonesia,” ujarnya. (R/R10/P1)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia