Jakarta, MINA – Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran yang dilakukan oleh pemukim ekstremis Israel terhadap markas besar badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Yerusalem, Palestina.
Indonesia dalam pernyataannya menyebut, tindakan tersebut merupakan pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan internasional.
“Peristiwa tersebut menambah daftar panjang kekerasan, pendudukan ilegal dan berbagai pelanggaran hukum internasional dan hukum humaniter internasional yang dilakukan oleh Israel,” tulis Kementerian Luar Negeri RI di X, Jumat (10/5).
Indonesia mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB untuk segera bergerak meminta pertangungjawaban Israel atas kejahatan dan pelanggaran-pelanggaran hukum internasional yang terus dilakukannya.
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
“Saatnya DK PBB, terutama negara pemegang hak veto, menunjukkan kepemimpinan & kebijaksanaannya demi keadilan, kemanusiaan & perdamaian,” tambahnya.
Pemukim ekstremis Israel telah membakar perimeter markas besar UNRWA di Yerusalem Timur di Tepi Barat hingga dua kali pada Kamis (9/5) malam, menurut pernyataan Komisioner Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini.
Aksi ini terjadi saat staf UNRWA dan staf badan-badan PBB lainnya berada di markas, menandai serangan kedua terhadap badan bantuan tersebut setelah protes pada Selasa lalu, kata Lazzarini.
UNRWA melaporkan tidak ada korban jiwa di antara stafnya, namun kebakaran menyebabkan kerusakan parah di area luar gedung. Terdapat stasiun pengisian bahan bakar dan solar untuk armada mobil UNRWA di markas besar tersebut.
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih
“Mengatasi kejadian mengerikan kedua dalam waktu kurang dari seminggu ini, saya telah mengambil keputusan untuk menutup kompleks kami sampai keamanan pulih kembali,” kata Lazzarini di platform media sosial X.
Ia mengatakan direktur UNRWA dan staf lain menjanjikan api sendiri, karena petugas pemadam kebakaran dan polisi Israel tidak segera datang.
Saksi mata mengatakan polisi yang hadir di lokasi kejadian tidak melakukan apa pun untuk menghentikan serangan tersebut, menurut kantor berita Palestina WAFA. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan