Jakarta, 21 Sya’ban 1434/ 30 Juni 2013 (MINA) – Dosen Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA) Malaysia, Rohimah Embong mengatakan, Indonesia dan Malaysia harus bekerjasama dalam bidang pendidikan Islam dalam membentuk generasi Al-Quran dan persatuan umat Islam.
Rohimah menjelaskan Pendidikan di Malaysia masih bersifat pendidikan sekulerisme dan menjadikan pendidikan sebagai proyek bisnis dari Pemerintah Malaysia.
“Kami sedang berusaha dalam mengupayakan untuk menciptakan generasi Qur’ani melalui program tahfizul Quran serta memberikan pendidikan agama Islam dan pendidikan umum,” Ujar salah satu deklarator Konferensi Internasional Pembebasan Al-Quds dan Palestina di Bandung, Jawa Barat, pada 2012 lalu.
Dia juga mengatakan, bagi pelajar Malaysia, upaya melaksanakan persatuan Islam, mereka menumbuhkan dan membentuk satu tim pelajar Malaysia memberikan pemahaman serta berpartisipasi memberikan dukungan atas pembebasan Palestina melalui pameran-pameran foto dan penggalangan dana.
Baca Juga: Shuling Kota Sabang, Ustaz Arif Ramdan Ajak Jamaah Peduli Masjid Al-Aqsa
Dia mengungkapkan, selama ini upaya yang telah dilakukan di Malaysia untuk membantu saudara-saudara muslim di negara konflik khususnya di Palestina dengan cara menyerukan pemboikotan, memberikan pendidikan kepada masyarakat Malaysia mengenai pentingnya perjuangan muslimin dalam pembebasan Masjid Al-Aqsha dengan membentuk kelompok kerja.
“Hingga saat ini belum adanya kesatuan terutama antara Malaysia dan Indonesia masih ada konflik dan kelompok-kelompok yang memecah belah umat Islam sedunia,” kata Doktor lulusan Universitas Islam Internasional Malaysia kepada wartawan kantor berita Islam MINA (Mi’raj News Agency) pada Tabligh Akbar Sya’ban 1434H Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di Bogor, Ahad (30/6)
Rahimah mengharapkan, tidak hanya kerjasama dalam bidang pendidikan, namun juga perlu adanya persatuan dan persaudaraan umat muslim dalam perjuangan dan penegakkan Islam untuk pembebasan Masjid Al-Aqsha. (L/P010/P02)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kumpulan Khutbah Jumat tentang Bahaya Judi Online Dikebut