Jakarta, 2 Jumaldi Akhir 1437/12 Maret 2016 (MINA) – Atase Perdagangan Washington DC Reza Pahlevi mengungkapkan Indonesia masuk dalam lima besar negara eksportir seafood di Amerika Serikat (AS) setelah Kanada, Tiongkok, Cili dan India.
Sedangkan untuk produk olahan laut, Indonesia berada di peringkat keempat, setelah Thailand, Tiongkok dan Kanada, Demikian laporan dari laman resmi InfoPublik yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
“Nilai ekspor produk ikan dan seafood Indonesia ke AS, baik mentah maupun olahan, diperkirakan mencapai USD1,15 miliar. Dengan nilai ekspor yang cukup tinggi ini, permintaan generasi Z perlu dicermati,” kata Reza.
Mayoritas konsumen produk seafood asal Indonesia ini berusia antara 14-20 tahun, atau mencakup sekitar 12 persen populasi AS, dengan daya beli sebesar USD250 miliar.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Reza menambahkan khusus untuk produk udang, tiga pemasok terbesar pasar AS pada 2015 adalah India (USD273 juta), Indonesia (USD232 juta), dan Ekuador (USD174 juta).
Saat ini, produk seafood bernilai tambah asal Indonesia menjadi primadona pada Seafood Expo North America (SENA) yang berlangsung 6-8 Maret 2016 lalu di Boston, AS.
Aneka produk seafood bernilai tambah Indonesia yang tampil pada pameran ini, salah satunya ikan segar tuna. Sedangkan aneka produk ikan dan seafood olahan lainnya, yaitu frozen shrimp, tuna beku, ikan pedang, spanish mackerel, sashimi tuna segar, oildish, black pomfret, marlin, crab, octopus, barramundi, fin fish, grouper, mackerel, mahi mahi, snapper tuna, whitefish, squid, cuttlefish, dan roe.
Menurutnya, inovasi produk bernilai tambah yang menawarkan sisi praktis cepat saji seperti ini dapat menjadi salah satu pertimbangan untuk pengembangan produk ikan dan seafood Indonesia. Karena itu, menurut Reza, pameran seperti ini menjadi penting.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Keikutsertaan Indonesia dalam pameran SENA harus terus ditingkatkan mengingat potensi pasar yang sangat besar,” ujar Reza.
Pasar produk ikan dan seafood AS masih terbuka luas. Indonesia diharapkan dapat semakin meningkatkan ekspor produk ikan dan seafood olahan yang bernilai tambah. Banyak produk olahan dari perusahaan AS yang memiliki nilai tambah praktis cepat saji semakin mendapatkan tempat di pasar.
Reza juga mengungkapkan bahwa Kemendag dan KKP juga berencana untuk meningkatkan komitmennya untuk melakukan promosi produk ikan dan seafood Indonesia. Hal tersebut bertujuan mendorong upaya peningkatan poros maritim dan mengupayakan agar Indonesia dapat menjadi eksportir produk ikan terbesar di Asia Tenggara. (T/een/R05)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)