Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Redakan Ketegangan Saudi-Iran

Rudi Hendrik - Selasa, 19 Januari 2016 - 09:29 WIB

Selasa, 19 Januari 2016 - 09:29 WIB

413 Views

Menlu Retno saat menyerahkan surat perdamaian dari Indonesia untuk memperbaiki hubungan Arab Saudi-Iran di di Istana Al-Yamamah, Riyadh, pada Senin (18/1). Foto: Kemenlu dok

retno-arab.jpg" alt="Menlu Retno saat menyerahkan surat perdamaian dari Indonesia untuk memperbaiki hubungan Arab Saudi-Iran di di Istana Al-Yamamah, Riyadh, pada Senin (18/1). Foto: Kemenlu dok" width="1600" height="1098" /> Menlu Retno saat menyerahkan surat perdamaian dari Indonesia untuk memperbaiki hubungan Arab Saudi-Iran di di Istana Al-Yamamah, Riyadh, pada Senin (18/1). (Foto: dok Kemenlu)

Riyadh, 9 Rabiul Akhir 1437/19 Januari 2016 (MINA) – Sebagai janji awal tahun Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk menjadi penengah dalam konflik yang terjadi di kawasan Timur Tengah (Timteng), Menlu Retno Marsudi membawa pesan damai pada kunjungannya ke Arab Saudi dan Iran.

Retno telah menyampaikan surat Presiden Jokowi yang pada intinya berisi pesan perdamaian kepada Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud di Istana Al-Yamamah, Riyadh, pada Senin (18/1). Dalam surat tersebut, Presiden Jokowi antara lain menekankan pentingnya stabilitas dan perdamaian di kawasan, pentingnya hubungan baik Arab Saudi dan Iran, serta kesediaan Indonesia untuk membantu memperbaiki situasi hubungan kedua negara.

Raja Salman menyambut baik perhatian yang diberikan Indonesia tersebut dan menegaskan kesiapan Arab Saudi untuk menjalin hubugan baik dengan semua negara Islam termasuk Iran sesuai dengan prinsip saling menghormati dan tidak mencampuri urusan dalam negeri masing masing negara.

Arab Saudi menghargai langkah Indonesia sebagai negara pertama yang menyampaikan kesiapan untuk membantu terus terciptanya perdamaian di Timur Tengah termasuk terjalinya kembali hubungan baik antara Arab Saudi dan Iran,” ucap Menlu Retno dalam siaran pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Penyerahan surat serupa juga telah dilakukan Menlu Retno kepada Presiden Iran, Hassan Rouhani, di Teheran pada Rabu (13/1). Sebagai sahabat Arab Saudi dan Iran, Presiden RI mengharapkan kiranya tensi dan eskalasi antara Arab Saudi dan Iran dapat diturunkan serta menekankan pentingnya komunikasi terus dilakukan, termasuk pada akar rumput.

Dalam kaitan inilah, Indonesia juga merencanakan untuk memprakarsai konferensi perdamaian bekerjasama dengan para ulama.

Sebelum bertemu dengan Raja Salman, Menlu Retno juga bertemu dengan Menlu Adel Bin Ahmed Al-Jubeir untuk membahas pentingnya peran diplomasi dalam menjaga stabilitas dan perdamaian.

Kedua Menlu juga membahas tindak lanjut kerja sama lima proyek besar di Indonesia yaitu rencana pembangunan kota baru di Mentawai, Sumatera Barat, kawasan ekonomi khusus di Tanjung Lesung dan Mandalika, kilang minyak di Tuban dan Bontang, dan pembangunan 25.000 unit rumah.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

“Selain masalah perdamaian kawasan dan kerja sama ekonomi, pertemuan dengan Menlu Al-Jubeir juga dimanfaatkan untuk bahas kerja sama penanggulangan ekstrimisme dan terorisme” tutur Menlu RI.

Pertemuan dengan Menlu Iran juga dilakukan setelah penyerahan surat kepada Presiden Rouhani.

Kerja sama ekonomi kembali ditekankan oleh Indonesia dan Iran. Dengan telah diangkatnya sanksi terhadap Iran maka kerja sama ekonomi Indonesia-Iran diperkirakan akan mengalami peningkatan.

Guna menggalang perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah, Menlu RI juga telah dan direncanakan melakukan pembicaraan dan pertemuan dengan beberapa negara di kawasan seperti dengan Menlu UAE pada 14 Januari 2016 dan dengan Menlu Oman pada 19 Januari 2016 mendatang.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Berbagai pertemuan juga akan terus dilakukan pada saat Pertemuan Luar Biasa Para Menteri Luar Negeri OKI (Organisasi Kerjasama Islam) yang akan diselenggarakan di Jeddah pada 21 Januari 2016.

Langkah Indonesia ini merupakan wujud peran dan kontribusi aktif Indonesia di tingkat internasional untuk menjaga perdamaian dan stabilitas global. “Pesan perdamaian dan upaya Indonesia dijalankan sesuai dengan mandat Pembukaan UUD untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi,” tegas Menlu Retno.(L/R04/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Internasional
Dunia Islam