Jakarta, MINA – Indonesia sangat menyayangkan keputusan Amerika Serikat (AS) untuk keluar dari Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB.
Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi mengatakan, Dewan HAM merupakan forum kerja sama multilateralisme dan komitmen masyarakat internasional untuk menegakan dan memajukan perlindungan HAM.
“Lebih penting, Dewan HAM juga menjadi harapan bagi masyarakat lemah di seluruh dunia untuk mendapat perhatian bagi perlindungan dari berbagai pelanggaran HAM,” kata Menlu Retno sebagaimana keterangan pers Kemlu, Rabu (20/6).
Dia mengatakan, Indonesia menyadari bahwa kerja Dewan HAM belum sempurna, akan tetapi proses reformasi seperti yang dibutuhkan beberapa badan PBB lainnya antara lain Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB, justru membutuhkan komitmen politis dan semangat kerja sama multilateralisme dari anggota PBB.
Baca Juga: Polisi Tangkap Satu DPO Kasus Judol, Uang Rp5 M Diamankan
“Indonesia, bersama Negara-negara lainnya di dunia akan terus berkontribusi dan bekerja sama untuk menegakan dan memajukan perlindungan HAM melalui kerja sama multilateralisme sesuai mandat Dewan HAM, termasuk memperkuat kinerja pbb/">Dewan HAM PBB,” ujar Menlu Retno.
Keputusan keluarnya AS dari pbb/">dewan HAM PBB disampaikan Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley pada Selasa (19/6).
Sikap AS ini dinilai sebagai kejengkelannya pada Dewan HAM yang akhir-akhir ini terus menyorot Israel terutama dengan tindakan melampaui batas Israel menghadapi aksi damai Palestina di perbatasan Gaza, sehingga telah lebih dari 100 orang Palestina tewas dan ratusan orang luka-luka.
pbb/">Dewan HAM PBB – yang dibentuk pada 2006 dan memperoleh dukungan AS pada 2008 di bawah pemerintahan Obama – tidak menghindari langkah untuk mengkritik kebijakan Israel terhadap warga Palestina.
Baca Juga: Syubban Fatayat Masjid At-Taqwa Cibubur Gelar Program Youth Camp di Purwakarta
Sementara AS, sebagai pendukung kuat Israel, telah mengeluhkan langkah pbb/">Dewan HAM PBB yang terus-menerus mengecam pelanggaran Tel Aviv di Palestina.
AS sebaliknya meminta pbb/">Dewan HAM PBB supaya lebih banyak perhatian pada pelanggar HAM lain, seperti Venezuela dan Suriah.
Sebelumnya, pada Oktober 2017, AS menarik diri dari keanggotaan UNESCO, lembaga kebudayaan dan pendidikan PBB yang sering mengungkap pelanggaran-pelanggaran Israel.(R/R01/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UAR Beri Pelatihan Mitigasi Bencana di SDN Ragunan 05 Pagi Jaksel