Panama City, 21 Sy’ban 1436/9 Juni 2015 (MINA) – Indonesia dan Panama berkeinginan menjalin kerjasama maritim, mulai dari pengelolaan pelabuhan, registrasi kapal, pemberantasan illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing hingga perlindungan Anak Buah Kapal (ABK), sertifikasi pelaut dan potensi perdagangan kedua negara.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI Dubes Dian Triansyah Djani dalam pertemuan dengan Menteri Urusan Maritim Panama Jorge Barakat Pitty di Panama beberapa waktu lalu.
“Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan potensi maritimnya perlu dikembangkan sejalan dengan kebijakan Presiden Joko Widodo,” ujar Dubes Dian Triansyah Djani, demikian keterangan pers Kemlu yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurut Dubes Dian Triansyah Djani, Panama sudah cukup mapan dalam mengembangkan potensi kemaritimannya sehingga Indonesia dapat mengambil manfaat dari kerjasama tersebut.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Panama memiliki 13 pelabuhan. Pelabuhan Cristobal dan Balboa merupakan pelabuhan tersibuk di Amerika Latin.
Pelabuhan Cristobal mampu melayani 2,2 juta unit Maritim per tahun. Selain itu, potensi kemaritiman Panama didukung oleh Kanal Panama yang menghubungkan Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik yang dilintasi oleh 14 ribu kapal per tahun.
“Panama siap bekerjasama dan berbagi pengalaman dengan Indonesia di berbagai sektor kemaritiman, seperti pengelolaan pelabuhan, perlindungan pelaut dan capacity training”, kata Jorge Barakat Pitty.
Jorge Barakat Pitty menambahkan dalam rangka meningkatkan kapasitas ABK, pihaknya menawarkan program pelatihan dan sertifikasi bagi pelaut Indonesia. Panama memiliki International Maritime University of Panama yang telah memiliki reputasi dalam mendidik pelaut-pelaut terbaik di Panama.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Untuk memberikan perlindungan WNI di luar negeri, khususnya di Panama, Indonesia-Panama menjajaki kerangka kerja sama Mandatory Consular Notification (MCN). Menurut Duta Besar RI Panama, Dwi Ayu Arimami saat ini terdapat 5.421 orang ABK yang bekerja di kapal-kapal berbendera Panama.
Sementara itu, Dubes Dian Triansyah Djani melakukan temu bisnis dengan para pelaku usaha Panama dan “friends of Indonesia” untuk mendorong peningkatan kerjasama.
“Saya sangat mengapresiasi pertemuan seperti ini”, kata Mendez, salah seorang pengusaha Panama yang telah berhasil menjual rumah prefabrikasi buatan Indonesia dan barang kreatif Indonesia.(L/R05/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon