Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

INDONESIA PASAR BESAR MEDIA ISLAM DI DUNIA MAYA

Rudi Hendrik - Rabu, 7 Januari 2015 - 20:52 WIB

Rabu, 7 Januari 2015 - 20:52 WIB

609 Views

ASEP FATURRAHMAN2
Redaktur ANTARA Biro Banten, Asep Faturrahman sampaikan pentingnya dunia internet sebagai pasar, Jakarta, Rabu (7/1). (Foto: Rudi/MINA)
Redaktur ANTARA Biro Banten, <a href=

Asep Faturrahman sampaikan pentingnya dunia internet sebagai pasar, Jakarta, Rabu (7/1). (Foto: Rudi/MINA)" width="300" height="203" /> Narasumber Asep Faturrahman sampaikan pentingnya dunia internet sebagai pasar, Jakarta, Rabu (7/1). (Foto: Rudi/MINA)

Jakarta, 16 Rabi’ul Awwal 1436/7 Januari 2015 (MINA) – Wartawan dan praktisi jejaring sosial, Asep Faturrahman, mengungkapkan, penduduk Indonesia adalah pasar yang sangat besar dalam dunia maya bagi media Islam.

Dalam acara Pembekalan Musyawarah Kerja Kantor Berita Islam Mi’raj (Mi’raj Islamic News Agency / MINA) di Jakarta, Rabu (7/1), Asep memaparkan pengalaman dan keberhasilannya menggunakan jejaring sosial dalam membantu pembangunan jembatan rusak di berbagai desa pedalaman.

“Caranya adalah bagaimana cara kita menarik simpati bagi para pengguna internet dan menjaga kwalitas media kita untuk mengikat kepercayaan masyarakat,” katanya dalam Musyker bertajuk “”Memperkuat MINA sebagai juru bicara Kaum Muslimin dalam Upaya Pembebasan Al-Aqsha Palestina dan Pemberitaan Dunia Islam”.

Menurut data tahun 2014, pengguna internet di Indonesia mencapai 83,7 juta. Dan diprediksi pada tahun 2017 mencapai 112 juta netter.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

“Sangat besar potensi Muslim Indonesia di internet. Fasilitas dunia maya semakin mudah. Tantangan kita adalah tinggal memperbaiki kwalitas,” kata Asep.

Menurutnya, Muslim atau jurnalis Muslim, bisa memamfaatkan jejaring sosial setidaknya untuk empat hal: memamfaatkan jejaring sosial sebagai media dakwah, sebagai ajang silaturahmi, sebagai alat amar ma’ruf nahi mungkar, dan berlomba-lomba dalam tolong menolong dan takwa.

Di forum yang sama, salah seorang pendiri Kantor Berita Islam MINA, Guest Khalifah, mengatakan sangat tidak gampang membangun sebuah media yang tidak bersumber dari fitnah.

Menurutnya, sangat sulit menemukan media berbasis online yang pemberitaanya akurat dan objektif.

Baca Juga: Lomba Mewarnai dan Menggambar Al-Aqsa Meriahkan Festival Baitul Maqdis di Samarinda

“Media online sangat mengutamakan kecepatan, tapi terkadang mengabaikan keakuratannya,” katanya.

Dia berpesan agar para jurnalis Muslim bisa menahan diri dari subjektifitas dalam menulis berita. (L/P001/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia