Jakarta, MINA – Indonesia menempati urutan ketiga dalam tingkat kelaparan tertinggi di Asia Tenggara, menurut laporan terbaru Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).
Merujuk Indeks Kelaparan Global (Global Hunger Index/GHI), Indonesia mencatat skor 16,9, dengan “tingkat kelaparan sedang.”
Melansir situs web GHI, Selasa (22/10/2024), secara global, Indonesia berada di peringkat ke-77 dari 127 negara. Di tingkat kawasan, Indonesia berada di bawah Laos yang menempati posisi kedua dengan skor 19,8. Peringkat satu ditempati Timor Leste dengan skor 27.
GHI adalah alat yang dirancang untuk mengukur dan memantau kelaparan secara komprehensif di tingkat global, regional, dan nasional. Skor GHI untuk setiap negara dihitung berdasarkan empat indikator utama, yaitu:
Baca Juga: Perludem: Demokrasi Indonesia Mundur, Cawe-Cawe Pemerintah Jadi Biang Kerok
1. Prevalensi Kekurangan Energi Kalori
Ini merupakan presentasi populasi yang tidak mendapat cukup kalori untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
2.Stunting pada Anak
Jumlah anak di bawah usia lima tahun yang mengalami stunting alias pertumbuhan terhambat akibat kekurangan gizi.
Baca Juga: Bersih-Bersih Masjid Jawa-Bali, Merawat Tempat Ibadah, Menguatkan Komunitas
3.Wasting pada Anak
Ini berarti mereka memperhitung jumlah anak di bawah usia lima tahun yang mengalami wasting atau berat badan yang terlalu rendah untuk tinggi badan mereka, yang menunjukkan malnutrisi akut.
4.Kematian Anak
Angka kematian anak di bawah usia lima tahun disebut mencerminkan kondisi kesehatan umum dan akses terhadap layanan kesehatan.
Baca Juga: Ponpes Al-Fatah Cileungsi Buka Pendaftaran Santri Baru 2025/2026
Hal ini mencerminkan kondisi yang memprihatinkan di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan. Faktor-faktor seperti kemiskinan, akses terbatas terhadap sumber daya, dan dampak perubahan iklim menjadi penyebab utama tingginya tingkat kemiskinan.
Dengan adanya laporan ini, diharapkan akan ada kesadaran yang lebih besar tentang pentingnya mengatasi masalah kelaparan di Indonesia, serta meningkatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat internasional.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Umat Islam Punya Peran Strategis dalam Transisi Energi Berkeadilan