Jakarta, MINA – Pemerintah Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina, tak hanya dari sisi politik dan kemanusiaan, tetapi juga melalui diplomasi kebudayaan.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, dalam pertemuan kehormatan dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Dr. Zuhair Alshun, di kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta.
“Saya sangat menghargai kunjungan ini yang mencerminkan persahabatan yang kuat dan abadi antara kedua negara kita,” ujar Fadli Zon seperti dilansir dari InfoPublik.id, Kamis (17/4).
Menbud menyampaikan belasungkawa mendalam atas penderitaan rakyat Gaza, seraya menyoroti bahwa yang terjadi di Palestina bukan hanya krisis kemanusiaan, melainkan serangan sistematis terhadap budaya dan peradaban.
Baca Juga: Idul Adha Sudah Dekat, FDP Ajak Muslimin Qurban Tepat Sasaran
“Ini bukan hanya genosida terhadap manusia, tetapi juga genosida terhadap kebudayaan dan memori kolektif sebuah bangsa,” tegas Fadli.
Fadli memaparkan data dari Institute for Palestine Studies, yang menyebutkan bahwa hingga awal 2025, sedikitnya 195 situs budaya di Gaza telah hancur. Mulai dari masjid, gereja, museum, perpustakaan, hingga galeri seni kontemporer. Beberapa di antaranya adalah Masjid Agung Omari, Gereja Santo Porphyrius, dan Pusat Kebudayaan Al-Meshal.
Selain itu, lebih dari 50 tokoh budaya Palestina telah gugur, termasuk penyair Refaat Alareer, jurnalis Safa Joudeh, dan seniman mural Hisham al-Hawajri.
“Apa yang terjadi di Palestina adalah serangan terhadap warisan sejarah dan identitas kultural yang sah dalam peradaban manusia,” lanjutnya.
Baca Juga: Menlu Sugiono Berkunjung ke AS Bahas Tarif Perdagangan hingga Isu Palestina
Sebagai langkah konkret, Kementerian Kebudayaan RI mengusulkan berbagai program kerja sama budaya dengan Palestina, di antaranya pameran seni, pemutaran film dan dokumenter, festival sastra dan pembacaan karya penulis Palestina, penerjemahan buku-buku Palestina ke dalam bahasa Indonesia serta diskusi publik dengan seniman dan intelektual Palestina.
Fadli Zon menegaskan bahwa kerja sama ini bukan hanya simbolik, melainkan ekspresi nyata solidaritas kebudayaan yang berakar dari nilai-nilai kemanusiaan dan sejarah perjuangan bersama.
“Kami siap memperluas ruang diplomasi budaya, agar dunia, khususnya masyarakat Indonesia, mengenal kekayaan budaya dan ketangguhan rakyat Palestina,” tuturnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)