Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

INDONESIA PRAKTEKKAN KEPEMIMPINAN “RAHMANI”

Admin - Selasa, 19 Agustus 2014 - 23:34 WIB

Selasa, 19 Agustus 2014 - 23:34 WIB

627 Views ㅤ

Silaturahim Idul Fitri KAHMI bertema “ Merajut Ukhuwah Membangun Bangsa” di Jakarta, Selasa. (foto : Widi/mirajnews.com)

Jakarta, 23 Syawwal 1435/19 Agustus 2014 (MINA)- Rois Syuriah Pengurus Besar Nahldatul Ulama (PBNU) Masdar F. Mas’udi mengatakan umat Islam di Indonesia harus mempraktekkan sistem kepemimpinan yang menjadi pengayom bagi semua pemeluk agama (rahmani).

“Muslimin harus bisa mempraktekkan pola kepemimpinan yang rahmani, yaitu tidak hanya menjadi kemaslahatan bagi sesama Muslim, tapi juga umat non- Muslim,” kata Masdar dalam acara Silaturahim Idul Fitri Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) bertema “ Merajut Ukhuwah Membangun Bangsa” di Jakarta, Selasa.

Menurutnya, kepemimpinan model rahmani inilah yang sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Al Baqarah ayat 30 yang menjelaskan kepemimpinan (khilafah) untuk seluruh umat manusia dan agama apapun.

Masdar juga mengajak para pemimpin ormas negeri ini untuk dapat menyampaikan konsep kepemimpinan rahmani tersebut kepada negara lain, khususnya negara di Timur Tengah yang saat ini dilanda konflik sektarian.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Menyinggung soal gerakan radikal ISIS, Masdar mengatakan, mereka hanya mempraktekkan kepemimpinan yang aman bagi pengikutnya saja, tetapi bagi kelompok lain, merasa terancam keselamatannya.

Dalam kesempatan yang sama, koordinator presidium KAHMI, Mahfud MD menyatakan bangsa Indonesia tidak boleh terlena dengan isu politik pilpres. “Sekarang saatnya kita bekerja sama membangun bangsa Indonesia. Lupakan isu politik yang telah terjadi. Mari satukan langkah perjuangan,”katanya.

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga mengatakan, umat Islam harus mengembangkan sikap ukhuwah Islamiyah sesama Muslim, maupun toleransi antar umat beragama.

Ketua Majelis penasehat KAHMI, Akbar Tanjung menyatakan dengan bergulirnya era reformasi saat ini menjadikan kehidupan masyarakat Indonesia menjadi semakin terbuka dan demokratis. Oleh karena itu momen ini harus digunakan sebaik-baiknya untuk memajukan kehidupan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

KAHMI berdiri sejak tahun 1966, dalam Kongres HMI di Solo. Ketika merumuskan bentuk organisasi KAHMI, PB HMI menyadari bahwa alumni HMI telah bertebaran di berbagai organisasi masyarakat dan bahkan partai politik. Dari Muhammadiyah, NU, sampai ke partai politik Perti, PSII, NU, dan bahkan eks Masyumi/Parmusi. Demikian juga sekarang, alumni HMI  ada pada hampir semua partai politik yang mengikuti pemilu yang lalu.

KAHMI merupakan badan khusus HMI sebagai tempat informasi sekaligus berfungsi sebagai wadah konsultasi bagi HMI setempat. (L/Syt/P04)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Tausiyah
Kolom
Khutbah Jumat
Timur Tengah