Nairobi, MINA – Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Nairobi dan Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI) untuk pertama kalinya ambil bagian dalam ajang pameran alat kesehatan dan farmasi internasional 25th MEDEXPO Africa 2025 di Sarit Expo Center, Nairobi, Kenya, pada 14–16 Mei 2025.
Keikutsertaan ini mencatat potensi transaksi mencapai US$3,45 juta.
Sebanyak sembilan perusahaan Indonesia memamerkan produk unggulan dalam paviliun seluas 27 m², antara lain PT. Atara Cipta Medika, PT. Haloni Jane Tbk, PT. Kusuma Sukses Makmur, PT. Oneject Indonesia, hingga PT. Dexa Medica. Produk yang ditampilkan meliputi alat pelindung diri (APD), alat suntik, stetoskop, tensimeter, sarung tangan medis, hingga obat herbal dan produk perawatan diri.
“Indonesia untuk pertama kalinya hadir di MEDEXPO Africa di Nairobi. Kami sangat antusias memperkenalkan produk-produk alat kesehatan dan farmasi unggulan Indonesia kepada pasar Kenya dan Afrika Timur,” ujar Danny Rahdiansyah, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Nairobi, dalam pernyataan resminya pada Sabtu (24/5).
Baca Juga: Presiden Prabowo Kurban 2 Ekor Sapi untuk Kabupaten Gayo Lues, Aceh
Ia menambahkan, keikutsertaan Indonesia ini merupakan bagian dari diplomasi ekonomi sekaligus upaya memperkuat hubungan dagang bilateral dan partisipasi ini menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung peningkatan layanan kesehatan di Kenya melalui produk berkualitas tinggi dengan harga kompetitif.
Selama tiga hari pameran, paviliun Indonesia menarik 393 pengunjung dari 14 negara, termasuk Kenya, Somalia, Rwanda, Uganda, Tanzania, Ghana, Nigeria, hingga Afrika Selatan. Ada pula pengunjung internasional dari Asia dan Eropa. Mayoritas menyatakan ketertarikan karena produk Indonesia telah mengantongi sertifikasi internasional seperti CE, ISO, dan FDA.
Jenis produk yang paling banyak diminati adalah Alat Pelindung Diri (APD), alat suntik sekali pakai, tensimeter, popok, pembalut wanita, hingga obat herbal. Produk-produk tersebut dinilai memiliki kualitas global namun harga yang bersaing, serta banyak diproduksi secara OEM untuk merek ternama dunia.
Delegasi Indonesia juga melakukan kunjungan ke empat rumah sakit di Kota Naivasha dan Nairobi pada 12–13 Mei 2025, guna memahami lebih lanjut kebutuhan alat kesehatan di Kenya.
Baca Juga: Israel Tembaki Rombongan Diplomat, DPR: Dunia Harus Hentikan Kejahatan Israel Sekarang!
ASPAKI menyambut baik hasil partisipasi di MEDEXPO dan menyampaikan minat untuk kembali hadir pada edisi berikutnya tahun 2026 dengan skala lebih besar. Hal ini juga ditegaskan oleh KBRI Nairobi.
Data menunjukkan pasar alat kesehatan Kenya diperkirakan mencapai US$198 juta pada 2026 dengan pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) 8,2% selama periode 2021–2026. Sekitar 70–90% kebutuhan masih dipenuhi impor, menjadikan kawasan ini pasar strategis bagi produk kesehatan buatan Indonesia.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sukamta Dukung Reformasi Fiskal dan Penguatan Kedaulatan Ekonomi