Jenewa, 23 Ramadhan 1438/18 Juni 2017 (MINA) – Indonesia mepromosikan program-program ekonomi digital pada panel diskusi tingkat tinggi pertemuan World Summit on Information Society (WSIS) Forum 2017 di Markas Besar International Telecommunication Union (ITU) Jenewa, Swiss belum lama ini.
Pada kegiatan ini Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan selaku Ketua Delegasi Indonesia pada forum itu, memaparkan berbagai perkembangan dan kebijakan Indonesia mengenai transformasi digital di era ekonomi digital pada panel bertema “ICT Applications and Services, Digital, Economy and Trade, Climate Change”.
Menurut laman Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), yang dikutip MINA, Ahad, Indonesia memperkenalkan konsep best practice program Laku Pandai untuk mendukung layanan keuangan digital yang inklusif. Laku Pandai adalah sebuah program branchless banking yang menyediakan layanan perbankan dan keuangan bagi rakyat di daerah terpencil dengan didukung penggunaan sarana teknologi informasi.
Indonesia juga memiliki kebijakan prioritas seperti penerbitan Peta Jalan e-Commerce.
Terdapat pula program seperti 1.000 startup digital, 8 Juta UMKM Go Online, dan 1 Juta Nelayan dan Petani Go Online, yang diharapkan dapat tercapai pada tahun 2020.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Melalui berbagai kebijakan dan program tersebut, Indonesia menargetkan perwujudan visi ekonomi Indonesia sebagai Negara Ekonomi Digital terbesar di Asia Tenggara dengan nilai transaksi sebesar 130 juta dollar AS pada tahun 2020.
Pertemuan WSIS Forum 2017 ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan TIK dari 150 negara dan membahas tema besar kontribusi TIK terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Indonesia dan Brazil sering disebut sebagai prototipe negara yang tergolong sukses dalam memajukan kepentingan TIK-nya, khususnya dalam pengembangan tata kelola internet (internet governance). (T/R06/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah