Beijing, 25 Rajab 1436/14 Mei 2015 (MINA) – Kedutaan Besar RI (KBRI) Beijing bersama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali melaksanakan Market Sounding PPP Infrastructure Projects di Beijing, Rabu (113/5).
Kegiatan dihadiri oleh sekitar 100 pengusaha infrastruktur dan kelistrikan Tiongkok, kata Kementrian Luar Legeri (Kemlu) dalam sebuah pernyataan yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dalam kegiatan tersebut dipromosikan empat proyek dengan skema Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Independent Power Producer (IPP) di tiga sektor yaitu jalan tol, pelabuhan, dan listrik oleh para pemilik proyek yaitu Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian Perhubungan, dan PT PLN.
Dalam sambutannya ketika membuka Market Sounding tersebut, Duta Besar LBBP RI di Beijing, Soegeng Rahardjo menyatakan keberhasilan pembangunan ekonomi suatu bangsa sangat tergantung pada kemajuan sektor infrastruktur yang merupakan roda penggerak utama pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
“Untuk itu, Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko WIdodo memprioritaskan pembangunan sektor ini untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi 7-8% untuk tahun 2017-2019, katanya.
Untuk pembangunan sektor ini, tambahnya, Indonesia memerlukan dukungan dan bantuan dari investor Tiongkok. Pemerintah RRT sendiri melalui Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang telah menyampaikan komitmennya untuk membantu pembangunan infrastruktur di Indonesia, dan hal ini harus ditindaklanjuti oleh para investor Tiongkok.
“Dalam hal ini, ditegaskan mengenai pentingnya investor RRT memanfaatkan peluang ini agar tidak ketinggalan dibandingkan investor negara lainnya,” katanya.
Sementara itu, Deputi Perencanaan Penanaman Modal BKPM, Tamba P. Hutapea dalam sambutannya menyatakan pemerintahan baru Indonesia menawarkan harapan baru bagi investor asing melalui perbaikan iklim investasi yang berkesinambungan.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Sebagai salah satu mesin pertumbuhan ekonomi, investasi di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang positif.
Jumlah investasi di Indonesia
Investasi Tiongkok di Indonesia juga mengalami peningkatan yang signifikan, dimana pada triwulan I 2015, investasi Tiongkok menempati urutan ke-10 terbesar.
Diharapkan realisasi investasi ini akan semakin meningkat seiring dengan peluncuran proyek-proyek infrastruktur yang menjadi keunggulan investor RRT, dimana dalam waktu lima tahun akan dibangun 1.000 km jalan tol, 3.200 km jalur kereta api, 15 bandara, 24 pelabuhan, 8 kawasan ekonomi khusus, 14 kawasan industri, dan proyek listrik 35 GW.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Direktur Perencanaan Infrastruktur BKPM, Rudy Salahuddin menegaskan pernyataan yang disampaikan oleh Deputi BKPM dan menyampaikan mengenai prosedur dan mekanisme investasi dengan skema KPS. Disampaikan pula beberapa proyek infrastruktur dengan model KPS yang akan dilakukan dalam tahun 2015-2016 antara lain jalan tol Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung, dan Pelabuhan Kuala Tanjung. Jaminan investasi diberikan oleh Pemerintah melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) dan dukungan pemerintah dalam bentuk akuisisi lahan, viability gap fund, dan perijinan.
Untuk memberikan pemahaman lebih tentang proyek infrastruktur tersebut, para peserta mendapatkan pemaparan secara langsung dari para pemiliki proyek yaitu proyek jalan tol Pandaan-Malang, pelabuhan Kuala Tanjung, dan pelabuhan Makassar baru, serta proyek listrik IPP. Di samping itu, peserta juga berkesempatan untuk mengikuti one-on-one project consultation yang mengupas secara detil proyek dimaksud.
Program Market Sounding PPP Infrastructure Projects tahun ini merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan di Beijing untuk menjaring investor Tiongkok terlibat dalam pembangunan proyek infrastruktur di tanah air. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya nyata Pemerintah Indonesia untuk menawarkan proyek-proyek infrastruktur yang ready to offer kepada investor RRT.
Empat proyek yang ditawarkan yaitu pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan listrik mendapatkan tanggapan yang baik dari para investor yang hadir di acara tersebut. Investor yang hadir rata-rata berasal dari perusahaan BUMN infrastruktur RRT dan memiliki pengalaman yang luas dalam melakukan investasi di luar negeri, termasuk di Indonesia. (L/R04/P4)
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)