Indonesia Raih Emas di Olimpiade Astronomi dan Astrofisika di Beijing

Beijing, MINA – Generasi muda Indonesia sekali lagi menunjukkan prestasinya dan mengharumkan nama Indonesia di ajang kompetisi berskala internasional, the 12th International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) 2018 tingkat Sekolah Menengah Atas yang berlangsung di Beijing pada 3 – 11 November 2018.

Dalam kompetisi ini, Timnas Indonesia yang terdiri dari lima siswa Sekolah Menengah Atas dari berbagai provinsi berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih satu emas, satu perak dan tiga perunggu.

Sebelum pengumuman hasil akhir kompetisi, Timnas Indonesia yang juga terdiri dari dua tim leader dan satu observer telah diterima oleh Wakil Kepala Perwakilan RI, Listyowati di KBRI Beijing, demikian lap[oran Kemlu yang diterima MINA, Rabu.

Dalam pertemuan itu, Listyowati menyampaikan pesan agar Timnas Indonesia berupaya dengan sebaik mungkin dalam kompetisi ini untuk dapat mencapai hasil yang maksimal. Tim Leader Aprilia, Hakim L. Malasan dan observer Lunatiti Apriliana juga telah menjelaskan tahap-tahap persiapan yang telah dijalani oleh Timnas Indonesia untuk mengikuti kompetisi ini.

Kompetisi selama sepuluh hari ini diikuti 209 siswa dari 39 negara dan para peserta diharuskan melalui tiga ronde utama yang diperlombakan dalam ajang ini.

Ronde teori dilaksanakan di Conference Room, Holiday Inn Resort pada tanggal 5 November 2018, diikuti ronde kompetisi tim dan ronde pengamatan yang terdiri atas dua bagian yaitu day time dan night time pada 6 November 2018.

Selanjutnya ronde analisa data berlangsung lima jam pada 8 November 2018 di Conference Room, Holiday Inn Resort.

Pada ronde teori, seluruh siswa bergelut dengan sebelas soal terdiri atas dua soal Betul-Salah, tujuh soal essay pendek-medium dan dua soal essay panjang selama lima jam. Sedangkan pada ronde analisa data sejumlah dua soal panjang harus diselesaikan dalam lima jam.

Kecerdasan dan ketahanan siswa benar-benar diuji dalam ronde-ronde tersebut. Pada tanggal 6 November, siswa memulai ajang kompetisi tim yang dicampur dari berbagai negara. Satu tim siswa diminta menentukan ketinggian bukit di belakang Holiday Inn. Mereka diberi waktu dua hari untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Prestasi siswa peserta dalam kompetisi ini ditentukan oleh performa total siswa dalam ketiga ronde tersebut. Siswa berhak meraih medali emas, perak, perunggu, atau penghargaan lain, ditentukan oleh nilai total yang ia capai.

Pada akhirnya, terpilih 26 peraih medali emas, 52 peraih medali perak, 35 peraih medali perunggu dan 34 honorable mentioned.

Seluruh siswa dari Indonesia yaitu Nathanael Beta Budiman dari SMAN 2 Jakarta, DKI Jakarta, Muhammad Ikhsan Kusrachmansyah dari SMA Kesatuan Bangsa, DI Yogyakarta, Ahmad Izuddin dari SMAN Plus Provinsi Riau, Riau, Made Yongga Anggar Pangestu dari SMAN 1 Mataram, NTB, dan Muhammad Fajril Afkaar Ali dari SMA Kharisma Bangsa, Banten berhasil meraih masing-masing medali emas, perak dan perunggu.

IOAA 2018 dilaksanakan oleh Beijing Academy of Science and Technology dan Foreign Affairs of the People’s Government of Beijing Municipality.

Adapun Beijing Planetarium bertindak sebagai tuan rumah. IOAA 2018 ini bukan saja menjadi ajang kompetisi, namun telah menjadi wadah untuk mempertukarkan budaya dan menjalin persahabatan. IOAA 2019 akan dilaksanakan pada tanggal 2-10 Agustus di Keszthely, Hongaria.(R/R01/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)