Managua-Nikaragua, 19 Sya’ban 1436/6 Juni 2015 (MINA) – Diplomasi ekonomi penting dalam meningkatkan hubungan kerjasama bilateral Indonesia dengan Amerika Tengah, di antaranya di bidang perdagangan dan teknik, khususnya dengan Nikaragua.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI Duta Besar Dian Triansyah Djani dalam kunjungan kerjanya ke Nikaragua (4-5/6), sebagaimana keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Didampingi Duta Besar RI untuk Mexico City Yusra Khan dan tiga pengusaha Indonesia, Dian melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat Nikaragua, yaitu Wakil Menteri Luar Negeri, Menteri Industri dan Dagang, Menteri Koperasi dan UKM, Kepala Badan Bencana Nasional SINAPRED, Badan Investasi Pro-Nicaragua, Kadin dan Dewan Pendidikan Tinggi setempat.
“Kunjungan dan pertemuan, seperti Forum Konsultasi Bilateral (FKB) dengan Nikaragua merupakan bukti konkrit pemerintah RI untuk membuka peluang di pasar non-tradisional di Amerika Tengah,” kata Dian Triansyah Djani.
Baca Juga: Google Akui Kesalahan Data Nilai Tukar Rupiah ke Dolar AS
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Nikaragua Valdrack Jaentschke mengatakan, pelaksanaan FKB memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai potensi kerjasama kedua negara, baik di bidang ekonomi, maupun sosial budaya.
Total perdagangan Indonesia-Nikaragua masih relatif kecil, tetapi terdapat potensi untuk lebih ditingkatkan. Pada 2014, perdagangan kedua negara tercatat US$ 13,8 juta.
Nikaragua memiliki potensi kerjasama seperti di bidang kelapa sawit dan pengolahan daging sapi.
Melalui Badan Promosi Investasi Pro-Nicaragua, pemerintah Nikaragua menunjukkan keinginan yang kuat untuk memantapkan kerjasama yang konkrit di bidang ekonomi dan perdagangan dengan Indonesia.
Baca Juga: Google Eror? 1 Dolar AS Jadi Rp8.170,65
Menurut Duta Besar Yusra Khan, potensi kalangan pengusaha pasar dan investasi Amerika Tengah sangat besar.
“Nikaragua memiliki Free Trade Agreement dengan Amerika Serikat dan sejumlah negara Amerika Tengah dan Latin. Iklim dan budaya masyarakat Latin yang mirip dengan Indonesia memudahkan para pelaku usaha Indonesia untuk menjalin bisnis dan berinvestasi”, kata Yusra Khan.
Dalam kunjungan tersebut, PT. Dirgantara Indonesia menawarkan produk yang dapat digunakan dalam penanggulangan bencana, seperti light helicopter, cargo aircraft antara lain CN235 dan CN212 sebagai transportasi pada tahap pemulihan dan rehabilitasi bencana.
Indonesia juga menawarkan kerjasama teknik di bidang penanggulangan bencana di bawah kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan, antara lain Capacity Building Program on Disaster Risk Reduction dan Capacity Building Program on Infrastructure.
Baca Juga: Truk Sengaja Tabrak Kerumunan saat Pesta Tahun Baru di AS, 10 Orang Tewas
“Indonesia telah berpengalaman menangani bencana dalam skala besar yang berlangsung secara regular dan intensif. Best practice ini dapat menjadi lesson learned untuk berbagi dengan Nikaragua dalam hal penanganan bencana”, ujar Dian Triansyah Djani.(L/R05/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi