Jakarta, 10 Rajab 1437/18 April 2016 (MINA) – Pemerintah dan Rakyat Indonesia menyampaikan simpati dan belasungkawa terhadap Pemerintah dan Rakyat Ekuador, khususnya korban dan keluarga korban, atas terjadinya gempa berkekuatan 7,4 SR di pantai tengah Ekuador dengan pusat gempa berjarak 173 kilometer dari ibukota Ekuador, Quito pada 16 April 2016.
Akibat gempa tersebut, hingga saat ini setidaknya 41 orang meninggal dunia dan beberapa gedung serta jembatan dilaporkan runtuh di kota Manta dan Guayaquil, demikian keterangan pers Kemlu yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
Pemerintah setempat telah menyatakan keadaan darurat nasional dan mengeluarkan peringatan tsunami. Evakuasi di daerah pesisir pantai Ekuador terus dilakukan.
Dari hasil koordinasi didapat informasi bahwa sejauh ini tidak ada laporan WNI menjadi korban gempa dan masyarakat Indonesia dilaporkan dalam keadaan baik.
Baca Juga: Minuman Cola Gaza ”Bebas Genosida” Hebohkan Inggris
Dari data KBRI Quito, jumlah WNI yang berada di Ekuador berjumlah sekitar 45 orang dan sebagian besar tinggal di daerah pegunungan. Dua orang WNI pelaut terdata tinggal di daerah Manta, dekat lokasi gempa. KBRI Quito terus mamantau keadaan para WNI dan menghimbau para WNI untuk tetap waspada dan menghindari berpergian ke daerah pesisir pantai Ekuador.
KBRI Quito akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat serta jaringan masyarakat Indonesia di Ekuador untuk memonitor perkembangan situasi pasca gempa.(T/R05/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Demonstran Pro-Palestina di Kanada Bakar Patung Netanyahu