New York, (MINA) – Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi menyatakan, Indonesia akan meningkatkan hubungan bilateral dengan San Marino melalui ekonomi yang masih terbuka lebar.
Hal ini dsampaikan setelah melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri San Marino, Nicola Renzi di sela-sela rangkaian Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di New York, Amerika Serikat.
Dalam pertemuan itu, Menlu Retno menekankan perlunya meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi untuk mencapai potensi maksimal hubungan bilateral kedua negara, demikian keterangan pers Kemlu RI yang diterima MINA, Kamis (21/9).
Selain kerja sama bidang perdagangan, kedua Menlu juga membahas kerja sama keuangan dan perpajakan. Dalam kaitan ini, kedua Menlu sepakat akan mendorong intensifikasi komunikasi business-to-business.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Pada kesempatan ini, Menlu Retno juga menyampaikan pencalonan Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap DK-PBB 2019-2020.
Menlu Retno menegaskan, Indonesia mendukung sepenuhnya dewan keamanan yang lebih demokratis, representatif, dan efektif serta dapat mencerminkan realitas dunia saat ini dan semua wilayah secara adil.
Selain itu ia juga menyampaikan kontribusi aktif Indonesia dalam bidang keamanan dan perdamaian dunia selama ini, termasuk melalui pengiriman lebih dari 38.000 personel Pasukan Penjaga Perdamaian sejak tahun 1957.
San Marino merupakan Negara Republik tertua di dunia. Secara geografis, San Marino adalah negara dengan luas wilayah terkecil ke-3 di Eropa (setelah Vatikan dan Monako). Secara ekonomi, San Marino merupakan salah satu negara termakmur berdasarkan pendapatan perkapita.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Perdagangan RI-San Marino tahun 2016 meningkat 300% menjadi USD 98.400, dibandingkan 2015 sebesar USD 23.200. – Dalam konteks bilateral, kepentingan utama kedua negara adalah untuk mendapatkan dukung dalam pencalonan masing-masing negara pada berbagai organisasi Internasional.(R/R04/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon